Di KTT COP 26, PLN Ungkap Peran Perempuan untuk Capai Net Zero Emission 2060

0
7

*United States Secretary of Energy Jennifer Granholm pun mengapresiasi PLN yang tidak hanya bekerja sama dalam mempersiapkan transformasi energi ke EBT, tetapi juga dalam program pemberdayaan perempuan.

Glasgow,Prioritas.co.id – Srikandi PT PLN (Persero) punya peranan penting dalam menunjang komitmen perseroan mengejar target Net Zero Emission pada 2060.

Sadar pentingnya kesetaraan gender, PLN pun menjalin kerja sama dengan United States Agency for International Development (USAID) dan Konsorsium Global Power System Transformation (G-PST). Kerja sama ini akan mendukung peningkatan kepemimpinan dan keterlibatan perempuan dalam transformasi energi di Indonesia.

G-PST adalah organisasi yang dibentuk pada April 2021 oleh 6 lembaga ketenagalistrikan terkemuka dunia, National Grid Electricity System Operator UK, California Independent System Operator (CAISO), Australia Energy Market Operator (AEMO), Ireland’s System Operator (EirGrid), Electric Reliability Council of Texas (ERCOT), and Denmark’s System Operator (Energinet). Konsorsium ini memiliki misi untuk menjadi jembatan kemitraan publik dan swasta dalam misi mempercepat transisi ke sistem tenaga listrik tanpa emisi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih luas.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PLN Sinthya Roesly mengakui representasi tenaga kerja perempuan di sektor energi khususnya sektor kelistrikan masih sangat minim.

Melalui kerja sama ini, pada 2022 PLN akan mengadakan kursus transformasi sistem tenaga kerja yang fokus kepada keragaman gender, bekerja sama dengan USAID Engendering Industries.

Selain itu, PLN juga akan meluncurkan program magang dan beasiswa yang berfokus pada wanita di lembaga mitra G-PST. Program ini diikuti dengan melibatkan jaringan perempuan untuk pembelajaran berkelanjutan dan membangun peluang profesional.

“PLN sangat senang dapat berkolaborasi dengan G-PST dan USAID dalam fokus kepemimpinan perempuan dalam PST. Kerja sama ini akan fokus mengembangkan pemimpin perempuan di sektor energi untuk ikut mengatasi perubahan iklim, sekaligus mendukung Women Economic Empowerment,” kata Sinthya, dalam sesi Unlocking Grids to Decarbonize Power Systems Globally with the Global Power System Transformation (G-PST) Consortium, COP 26, di Glasgow, Kamis (4/11) waktu setempat.

Sebelumnya, kolaborasi PLN dengan G-PST fokus kepada meningkatkan opsi pembangkit EBT dengan tetap menjaga kestabilan jaringan listrik. Salah satu bentuk kerja sama ini adalah kolaborasi dalam mendesain dan pengadaan untuk meningkatkan pusat kontrol Jawa-Bali, jaringan terbesar PLN, untuk memfasilitasi pertumbuhan EBT.

Di samping itu, ada juga sesi pelatihan teknis pegawai, serta mengadakan Global System Operator Leadership Forum. Kolaborasi ini juga turut mendukung penyusunan peta jalan sistem operator PLN dengan mengidentifikasi dan memprioritaskan kegiatan modernisasi fungsi operator sistem PLN.

“Sementara dalam waktu dekat, kita akan melaksanakan implementasi roadmap yang telah disusun, program fellowship dengan FSO G-PST, juga mengajak universitas untuk membangun tenaga kerja yang siap di masa depan,” imbuh Sinthya.

Indonesia berjanji untuk mengurangi emisi karbon sebesar 29% pada tahun 2030 dan menargetkan karbon netral pada tahun 2060. PLN targetkan kontribusi penurunan emisi sebesar 900 juta ton CO2 ekivalen pada tahun 2060.

Untuk mengurangi emisi karbon tersebut, PLN berinisiatif sedang membangun pembangkit EBT 218 Mega Watt (MW) dari target sebesar 475 MW. PLN juga melakukan substitusi batu bara dengan biomassa atau co-firing, di 19 pembangkit dari target 25 PLTU di Indonesia yang berkontribusi sebesar 291 MW.

“PLN juga sudah mengidentifikasi 200 lokasi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) dari 250 pembangkit tahap pertama yang akan dikonversi menjadi pembangkit EBT,” ucap Sinthya.

United States Secretary of Energy Jennifer Granholm pun mengapresiasi PLN yang tidak hanya bekerja sama dalam mempersiapkan transformasi energi ke energi baru terbarukan (EBT), tetapi juga dalam program pemberdayaan perempuan.

“Ini adalah inisiatif pertama di dunia. Saya sangat gembira dapat bekerja sama dengan USAID dan PLN terkait kesetaraan gender di sektor ini. Dan ini hanyalah awal!” tegas Jennifer.

Executive Director U.K. National Grid Energy System Operator (ESO) Fintan Slye menimpali, sesuai dengan misinya, G-PST mengajak semua lembaga ketenagalistrikan di seluruh dunia, termasuk PLN, untuk bersama-sama mewujudkan visi net zero carbon 100 persen.

“G-PST dengan pengalaman dan kapabilitasnya akan memfasilitasi operator sistem ketenagalistrikan di seluruh dunia. Sehingga mereka dapat meloncati tantangan yang menghadang dan mewujudkan transformasi energi dengan lebih cepat dan berkelanjutan,” ucapnya. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here