Dampak Penutupan Akses Jalan Fl Tobing, Warga dan Pedagang Mulai Terusik

0
283
Inilah Kondisi jalan FL tobing samping gedung baru RSUD kota padangsidimpuan, yang ditutup dengan pagar seng oleh kontraktor.

Prioritas.co.id, Sidimpuan – Akibat Penutupan akses jalan Dr. FL Tobing yang berada di Kelurahan Wek IV, Kota Padangsidimpuan, di keluhkan warga, pasalnya sudah hampir satu tahun akses jalan yang berada di samping RSUD Kota padangsidimpuan tersebut masih tertutup dengan cara memagar seng.

Adapun alasan penutupan itu karena dalam pengerjaan proyek pembangunan gedung baru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Padangsidimpuan, sehingga arus jalan yang menghubungkan Jalan Natoras Soangkupon terganggu, akibatnya sejumlah warga dan pedagang di sekitar jalan Dr. FL tobing merasa dirugikan dan terganggu.

Kepada Wartawan, Rabu (5/12) Mirna tanjung (60 ) bersama warga dan pedagang lainnya merasa keberatan akses jalan ditutup , ” Karena kami harus memutar cukup jauh, untuk mencari akses jalan lain akibat penutupan tersebut, menurutnya warga tidak keberatan jika simpang tersebut ditutup pada jam sibuk. Namun, warga keberatan penutupan dilakukan secara permanen oleh Pihak RSUD, kita sangat menyesalkan atas terjadinya penutupan jalan yang sudah dilakukan sepihak oleh pihak RSUD, apagi penutupannya sudah berlangsung satu tahun.

Dirinya dan pedagang lainnya merasa dirugikan akibat penutupan akses jalan tersebut karena berdampak buruk pada usahanya, sehingga tidak jarang Ia dan pedagang lainnya mengalami kerugian karena lumpuhnya akses lalulintas di kawasan tempat mereka mencari nafkah.

“Kita sangat setuju dan mendukung pembangunan RSUD dilakukan, tetapi kita sangat menyesalkan jika ternyata pembangunan tersebut sangat berdampak buruk terhadap perekonomian kita” Ungkap nenek berusia 60 Tahun ini.

Ia juga mengatakan, sebelum jalan tersebut ditutup, penghasilannya berjualan bisa mencapai Rp500 ribu hingga Rp1 Juta perhari. Tetapi sejak akses jalan ditutup, penjualan mereka menurun drastis. Kini omset mereka hanya Rp 30 ribu hingga Rp100 ribu rupiah saja perhari, tuturnya dengan berurai air mata.

“Ya, omset penjualan kita sehari hanya 30 ribu, 50 ribu, paling besar 100 ribuan, yang membelipun hanya 2 orang sampai 5 orang. Bahkan sedihnya lagi kadang pembeli tidak ada yang mampir ke warung” keluhnya.

Dari keterangan sejumlah pedagang, biasanya keluarga pasien RSUD sering pesan makanan dan minuman kepada mereka. Tetapi sejak Jalan. Dr. FL. Tobing ditutup dan pintu gerbang Di RSUD banyak yang ditutup, akhirnya pembeli beralih ke tempat lain karena terlalu jauh memutar untuk menuju gerbang utama rumah sakit.

Senada juga disampaikan ramat (36), Pemilik. warung kopi diseputaran Jl. FL. Tobing. Ia mengakui, untuk mendapatkan omset penjualan Rp100 ribu saja sehari sudah sangat sulit.

“Cobalah tengok, jalan ini, sepi sekali bahkan anak-anak bisa main bola di jalan raya ini sangking sepinya. Pembeli pun hanya 2 sampai 5 orang itu pun para pengemudi betor, dari siang sampai malam kita buka disini” ucapnya berkeluh kesah.

“Belum lagi dalam waktu dekat ini kita mau bayar sewa tempat usaha ini 30 juta setahunnya, gimanalah kami mau membayar kontarakannya, sementara satu tahun terakhir ini penjualan kita tidak sebanding lagi dengan sewa tempat kita akibat jalan ini ditutup. Belum lagi buat kehidupan sehari-harinya, mana cukup ” keluhnya kepada Wartawan media ini.

Untuk itu, warga dan pedagang seputaran Jl. FL.Tobing, berharap Pemerintah Kota Padangsidimpuan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan ditutupnya akses keluar masuk jalan lintas yang menjadi penopang kehidupan warga sekitar.

“Kita berharap semoga pemerintah Padangsidimpuan melalui Walikota bisa memberikan kita jalan keluarnya dan kita berharap akses jalan tersebut bisa dibuka kembali,” yang di amini warga dan pedagang.

Informasi yang dihimpun dari sejumlah warga dan pedagang bahwa mereka telah melayangkan surat permohonan audiensi kepada Walikota Padangsidimpuan pada Rabu 22 November 2018.

Mereka juga sangat berharap ada jawaban dan bisa duduk bersama dengan walikota yang baru.

Terpisah, pihak rekanan yang menangani proyek pembangunan gedung baru RSUD dan Dinas Perhubungan Kota Padangsidimpuan, sampai saat ini belum bisa memberikan keterangan atas penutupan jalan yang sudah berlangsung lama itu. (Sn)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here