Nagekeo.prioritas.co.id – Pemerintah Kabupaten Nagekeo menghimbau masyarakat agar mengenakan masker ketika beraktivitas di luar rumah. Hal ini lantaran akibat terjadinya erupsi Gunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur yang mana sebaran abu vulkanik bisa mengganggu kesehatan masyarakat.
Himbauan tersebut tertuang dalam surat dengan Nomor 300.2.3/ PEM-NGK/ /01/2024 tanggal 4 Januari 2024 yang ditandatangani oleh Penjabat Bupati Nagekeo, Raimundus Nggajo.
Dalam surat dipaparkan bahwa berdasarkan peta NASA Suomi-NPP/ OPMS terkait erupsi Gunung Lewotobi laki laki yang terjadi pada 2 Januari 2024 lalu, masih teramati adanya perluasan wilayah terdampak sebaran debu vulkanik yang di bawah oleh angin.
“Setelah kami melakukan validasi bersama BMKG bahwa data autentik dapat dari NASA, dampak yang terjadi di Nagekeo adalah perubahan kondisi iklim dan lingkungan yang terganggu akibat sebaran abu vulkanik dari Lewotobi” jelas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agustinus Pone di ruang kerjanya Senin (8/1).
Ia menjelaskan, sebaran debu vulkanik tersebut terdapat kandungan CO2 (belerang) yang tinggi (ditandai dengan warna merah) pada wilayah kabupaten Nagekeo bagian barat laut, dan sedang pada bagian selatan kabupaten Nagekeo ( ditandai dengan warna orange) yang dapat menimbulkan gangguan pernafasan.
“Kami himbau kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan ke wilayah timur untuk senantiasa mengenakan masker, himbauan ini
berlaku sampai jangka waktu yang tidak ditentukan, sampai kondisinya benar-benar normal” ungkap Dia.
Sementara itu Dia menjelaskan bahwa berdasarkan hasil sosialisasi bersama BMKG NTT dan NTB bahwa antisipasi potensi terjadinya erupsi bukan di Gunung Ebulobo yang selama ini diisukan di tengah masyarakat, akan tetapi gunung Inelika di Kabupaten Ngada.
“Potensi yang terjadi itu ada pada Inelika bukan Ebulobo karena status gunung Inelika masih aktif sementara Ebulobo tidak aktif” jelasnya.
Mantan Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nagekeo ini menyampaikan bahwa saat ini BPBD tengah melakukan koordinasi bersama dengan Forum Pengurangan Resiko Bencana terkait kondisi di wilayah sekitar letusan gunung Lewotobi.
Koordinasi tersebut akan dibahas dalam rapat bersama yang akan dilaksanakan Selasa 9 Januari 2023 esok yang mana dalam rapat tersebut akan membahas terkait rencana inisiasi penggalangan dana bantuan kemanusiaan yang kemudian disampaikan kepada Pj Bupati. (Arjuna)