Cerita Pengemis yang Tak Sempat Mikir Masalah Politik

0
303

Prioritas.co.id.Kota Malang – Menjelang pemilu 2019, banyak sekali warga yang membicarakan hal-hal yang berbau politik.

Inti opini yang mereka bawa sebagai topik pembicaraan, yaitu berisi tentang politik yang terjadi di negeri ini.

Beda dengan Wiwid (35) warga mojokerto, yang tiap harinya, memiliki aktifitas sebagai pengemis di terminal Arjosari kota Malang. Wiwid melakukan aktifitas tiap harinya, hanya untuk isi perut saja.

Dengan cara mengemis, dia berusaha untuk bertahan hidup. Wiwid yang hidup sehat wong kara di kota malang, yang tiap harinya tidur di emperan terminal Arjosari, tanpa selimut atau bantal. Dengan kekurangan fisik yang dia punya, yaitu cacat kaki, polio yang dia derita sejak usia 3 tahun.

Berikut telisik dari Prioritas.co.id ke narasumber, selasa (29/01/2019), di terminal Arjosari kota Malang. Wiwid dalam wawancaranya mengatakan, saya ini bisa buat makan aja uda merasa bersyukur, apalagi membicarakan politik segala, keluhnya.

Politik itu makanan apa Mas, mending saya kumpulin receh untuk kebutuhan saya, dari pada saya ngomong ngelantur, jual opini ke orang lain dan hasilnya dosa, terangnya.

Wiwid menekuni profesi sebagai pengemis, kurang lebih 10 tahun, beda dengan cerita viral, pengemis-pengemis yang kaya raya, seperti media-media yang beritakan beberapa dekade ini.

Pengemis satu ini, mendapat dari hasi ngemis, dengan rata-rata perhari Rp.100.000,00 . Sedangkan kebutuhannya untuk biaya hidup, hanya sisa sedikit, itupun kalau tiap harinya dapat Rp 100.000,00. Namun dia bisa bercanda tawa dengan riang, tanpa memikirkan, apa besuk ada rejeki untuk dirinya. (sul)

.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here