Cemilan Marning Kopi asal Tanggamus bisa Gantikan Minum Kopi

0
442
Produk Kopi Marning.

Prioritas.co.id, Tanggamus – Cemilan kopi adalah salah satu produk UKM yang sempat dikenalkan kepada putra ketiga Joko Widodo, Kaesang Pengarep saat berkunjung ke Tanggamus.

Sebelumnya sempat disebut marning kopi dengan asumsi itu adalah minuman kopi yang diolah tertentu.

Namun ternyata bukan, itu adalah cemilan biji kopi. Dan kata marning adalah untuk jagung yang digoreng kering atau dibumbui.

Maka produk makanan itu adalah berbahan dasar biji kopi yang bisa dimakan langsung. Maka kopi tidak dikonsumsi dalam bentuk minuman melainkan cemilan seperti layaknya makan kacang goreng.

Menurut Sri Rejeki, ide membuat makanan ini karena dirinya kecanduan dengan minuman kopi. Lantas pada 2017 lalu dirinya coba membuat membuat makanan untuk ganjal perut namun tetap berasa kopi.

“Dulu sering ikut pelatihan-pelatihan, suatu saat coba bawa cemilan untuk kletikan (cemilan yang agak keras) lalu dibuatlah dari kopi karena saya harus minum kopi,” terang perempuan yang akrab disapa Chici ini.

Ia melanjutkan, saat itu cemilan tersebut dicicipi Dirjen Perkebunan, Kementerian Kehutanan dan dinilai enak. Lantas diminta untuk diproduksi dan dikembangkan. Sejak saat itulah maka mulai membuat cemilan dari kopi.

“Dulu saya sudah rutin membuat kopi bubuk hasil dari petani-petani binaan. Terus sejak saat itulah membuat cemilan kopi ini,” ujar perempuan nyentrik ini.

Ia mengaku untuk membuat cemilan ini maka biji kopi kering yang pilihan disangrai lalu dilumuri gula semut (gula aren lembut). Lantas dimasukkan ke open sekitar 30 menit dan didinginkan selama satu jam.

Chici memberi merek produknya T20, diambil akronim dari Talang 20. Itu nama lokasi kebun asal buah kopi, dan areal kelompok petani Tirto Kencono di Pekon Air Naningan.

Sedangkan untuk produknya bermacam-macam, mulai dari biji kopi goreng dengan jenis robusta coffe dengan harga Rp 10 ribu/100 gram dan 25 ribu/200 gram.

Lalu Fine Coffe berupa kopi bubuk dengan harga Rp 35 ribu/200 gram. Lalu Arjuna Coffe (kopi stamina) harga Rp 50 ribu/200 gram, kopi biji campuran Rp 35 ribu/200 gram.

Gendis Coffe Rp 15 ribu/50 gram, Gula Semut rasa original Rp 50 ribu/250 gram dan rasa jahe Rp 70 ribu/1 kg. Dan kopi hijau Rp 75 ribu/200 gram.

Lalu madu hitam maksimal Rp 150 ribu/500 ml, madu maksimal Rp 120 ribu/500 gram.

“Gendis kopi, gula semut, robusta coffe yang paling laku dari produk saya,” ujar Chici.

Ia mengaku, selama ini penjualan sudah sampai Bogor, Jakarta, Bandar Lampung. Pernah sesekali ke Australia, Belanda, Brunai Darussalam.

Untuk gerai dan tempat produksinya dinamai Dapoer Kopi, di Pekon Air Naningan, Kec. Air Naningan, atau samping Pasar Air Naningan. Dengan nomor kontak 0852 3706 3466.

Chici mengaku, pernah dikunjungi Ketua PKK Tanggamus Sri Nilawati Syafi’i, dan Bupati Pringsewu Sujadi beserta istrinya. Sebab kedudukannya termasuk tokoh petani.

“Saya majukan pertanian dengan cara pengembangan tahap pasca produksi supay hasil panen tidak cukup saja dijual pasca panen yang dampaknya langsung habis. Dengan pasca produksi maka hasil panenan bisa tahan lama untuk bahan produk lainnya,” terang Chici.

Produk yang dibuat untuk meningkatkan kesejahteraan petani kopi. Untuk itulah berbagai inovasi diciptakan. Bahkan ke depan sudah merancang kopi untuk kosmetik dan kopi untuk pijit.

“Saya ingin petani kopi meningkat kesejahteraannya, jadi kopi petani saya tampung terus buat macam-macam produk inovasi supaya harga kopi naik,” kata Chici.

Selanjutnya ia berharap, ada canangan Pemprov Lampung agar tiap Jumat minum kopi. Harapannya itu ditingkatkan bahkan kalau bisa pemprov memborong produk kopi bergiliran antar kabupaten/kota.

Ia menambahkan, sejak adanya pandemi Covid-19, penjualan produknya turun. Dan itu berimbas ke petani kopi juga. Sedangkan dirinya jadi tumpuan penjualan buah kopi petani.

“Kendala kami juga sering piutang, jadi pembeli mengambil barang dulu uangnya belakangan. Hal itu yang sulit membuat modal berputar,” terang Chici. (*)

Sumber : Tribun Lampung

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here