Prioritas.co.id.Samarinda – Jelang arus mudik Lebaran, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda tengah menggelar rapat koordinasi (Rakor) di Posko Pengaduan, Jumat (7/4/2023).
Rakor kali ini membahas antisipasi mudik yang diprediksi bakal meningkat dari tahun sebelumnya. Terlebih, saat arus puncak, Pelabuhan Loktuan Bontang kemungkinan besar tidak akan melayani keberangkatan.
“Persiapan mereka sesuai arahan pusat bakal membuka posko mulai hari ini, prediksi kami arus Lebaran akan terjadi lonjakan. Melihat dari Lebaran tahun lalu maupun saat Natal dan tahun baru,” ujar Kasi Lalu Lintas dan Angkutan Laut KSOP Samarinda Zulqadri Edy.
Dia menyebut, terdapat tiga variabel yang menjadi tolok ukur kenaikan jumlah pemudik. Pertama, pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) oleh presiden.
Kedua, tidak lagi diterapkan antigen keberangkatan bagi pemudik. “Namun, beberapa protokol kesehatan tetap kami jalankan sesuai instruksi Ditjen Perhubungan Laut,” sambungnya.
Kemudian yang ketiga, lanjut Zul, karena pelabuhan terdekat, yakni Bontang, pemberangkatan terakhir kapalnya pada 15 April 2023. Artinya, mulai 16–21 April kemungkinan tidak melayani arus keberangkatan.
“Dan waktu itu justru titik krusial di Samarinda. Penumpang dari Tanjung Redeb, Sangkulirang, Bontang-Badak, Mahulu, Kubar, tentu lewat Samarinda,” sebutnya.
Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan penyedia armada. Sehingga, kapal yang belum jadwalnya akan diberangkatkan lebih awal, supaya bisa mengakomodasi kebutuhan angkutan Lebaran.
“Prediksi tahun lalu ada 25 ribu penumpang akan naik hingga 20 persen dari jumlah penumpang sebelumnya. Karena sebelum Covid-19 yakni di 2019, dengan jumlah penumpang 28 ribu. Jadi pasti naik, hingga 30 ribu penumpang,” terang Jul sapaan akrab Kasi KSOP Samarinda.
Armada kapal yang siap berangkat tujuan Parepare terdapat empat angkutan dengan kapasitas 1.500–1.800 orang. Prediksi puncak arus mudik pada 19–20 April. Akan ada tiga armada yang melayani puncak arus Lebaran.
“Dan armada yang berangkat pada 16 April, yakni KM Prince Soya akan langsung putar balik. Bila puncak arus kapal penuh, bisa menggunakan armada tersebut,” demikian katanya. (Dedy)