Nagekeo, Prioritas.co.id– Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do berkesempatan meninjau secara langsung kegiatan pelatihan Guru PAUD berbasis Bahasa Ibu di Aula Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nagekeo, Rabu (23/10/2022).
Kegiatan tersebut dilaksanakan atas kerjasama Dinas P dan K Nagekeo bersama Yayasan Sulinama yang merupakan Mitra Pemkab Nagekeo di bidang Pendidikan.
Pada kesempatan itu, Bupati memberikan beberapa catatan penting berkaitan dengan aktivitas mereka dalam tugas sebagai tenaga pendidikan tingkat awal.
Bupati mengkritisi soal kreativitas para guru di lembaga pendidikan awal baik PAUD maupun SD yang terkesan kebablasan, mengajarkan anak dengan syair dewasa dan tarian Erotis padahal semestinya tidak dikonsumsi anak. Bagi Don Bosco itu sangat tidak mendidik, karena anak diasupi pengetahuan yang tidak selayaknya.
“Jangan pernah melatih anak dengan syair dewasa tarian erotis, itu tidak boleh, tidak mendidik, kita mendidik anak sesuai dengan pengembangan kematangan anak,” tegas Bupati.
Don Bosco menyampaikan hal ini di hadapan para guru PAUD karena pada beberapa kesempatan menghadiri acara undangan PAUD baik itu peresmian sekolah maupun wisuda anak, kerap dipertontonkan aksi-aksi tarian orang dewasa yang dilakoni anak.
Mirisnya, tontonan yang tidak semestinya itu, seolah dijadikan hiburan bagi orang tua maupun guru. Konyolnya lagi, bahkan ada orang tua yang dengan bangganya merekam aksi-aksi Erotis anak mereka kemudian memposting di media sosial.
Selain itu, Don Bosco juga menyoroti para guru dan orang tua yang mendandani anak dengan Make Up berlebihan layaknya orang dewasa.
“Aktivitas anak itu bermain, mereka tau saja senang, mau koprol apa itu sudah aktivitas anak. Jangan dipasung dengan dandanan, mereka tersiksa,” pesan Don Bosco.
Kepada para Guru PAUD Bupati berharap agar bisa membentuk Etittude anak sejak dini.
Misalnya, ada anak yang ketika berada di lingkungan keluarganya diperlakukan layaknya raja oleh orang tua. Dan setelah berada di lingkungan sekolah harus diperlukan sama dengan teman-temanya. Kemudian ada pula anak yang kurang mendapatkan perhatian di rumahnya.
“Anak masuk di komunitas baru harus bisa keluar dari kebebasan. Tugas guru harus mampu memetakan ini, sosialisasi dalam komunitas baru itu tugas utama, pastikan anak diperlukan sama dengan teman-temanya, ajarkan budaya antre, menghargai teman-temanya,.tenggang rasa dan kebersihan. Dan yang paling penting itu soal Etittude anak,” saran Bupati.
Menurut Bupati, seorang guru PAUD memiliki tanggung jawab moril yang besar terhadap generasi penerus. Sebab, jika kita ingin membahas peradaban baru, mempersiapkan generasi emas maka harus perkuat di Lembaga PAUD. (Arjuna)