Palembang.prioritas.co.id – Merasa tidak puas hasil penyelidikan yang di lakukan Satreskrim Polrestabes Palembang, istri satpam di Palembang yang tewas di tembak melakukan demo di Mapolda Sumsel. Kamis (3/10)
Ana (28) istri korban penembakan Nugroho (51) sambil membawa ke empat anaknya yang masih kecil mengaku kecewa dengan penyelidikan yang di lakukan polrestabes Palembang.
“Ana mengatakan, pembunuhan yang di lakukan tersangka Samudra JP (66) sekitar satu bulan lalu sudah di rencanakan dan ada aktor intelektualnya.”ungkapnya
Namun hingga kini polisi cuma menetapkan dan menangkap satu tersangka semestinya lebih dari satu.
“Selain itu Ana juga mengaku senjata api yang di jadikan barang bukti oleh polisi bukan yang di gunakan tersangka saat mengeksekusi suaminya.”tegasnya.
Ana meminta agar kapolda Sumsel Irjen Andi Rian R Djajadi turun tangan dan mengambil alih dari polrestabes Palembang, karena di polrestabes tidak ada perkembangan. Terangnya.
Suami saya mati di tembak, anak saya ada empat (4) siapa yang tanggung jawab, aktor dan yang lainnya masih bebas berkeliaran.
“Tangkap dia karena mafia tanah dan banyak memalsukan surat tanah teriaknya di depan Mapolda kamis,(03/09), selain itu Ana juga meminta polda sumsel segera menurunkan tim investigasi dalam kasus kasus ini.”imbuhnya.
Kasubdit 3 jatanras ditreskrimum polda sumsel AKBP Tri Wahyudi yang menerima pendemo mengatakan dalam waktu dekat akan ada perkembangan kasus.
“Silakan beri masukan dan kawan kasus ini hingga ke pengadian,” ujarnya di depan pendemo. (Iskandar Mirza)