PRIORITAS, LHOKSEUMAWE – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja (BPJAMSOSTEK) Cabang Lhokseumawe memberikan penyuluhan anti korupsi secara daring kepada Agen Penggerak Jaminan Sosial (PERISAI), kegiatan itu berlangsung Senin (15/10/2020).
Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Lhokseumawe, Syarifah Wan Fatimah, mengatakan kegiatan tersebut merupakan salah satu agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya, demi mendukung proses pelayanan yang bebas dari Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).
Menurutnya, BPJAMSOSTEK memang gencar melakukan kampanye anti korupsi agar pelayanan publik bersih dari suap ataupun gratifikasi, karena pelayanan publik diharuskan bersih dan transparan.
“Ada yang berbeda dari kegiatan pada tahun ini, biasanya penyuluhan dilaksanakan secara langsung, namun untuk mencegah penyebaran Covid-19, maka kali ini kami melakukannya secara daring,” sebut Kepala BPJamsostek Lhokseumawe.
Dikatakannya, hal tersebut sebagai bentuk wujud komitmen BPJamsostek selaku salah satu badan yang mendukung terciptanya hubungan kerja yang bersih, dan bebas gratifikasi, untuk mewujudkan good governance yang secara rutin diselenggarakan setiap tahunnya.
Pihaknya berharap kegiatan tersebut dapat menumbuhkan sikap integritas untuk mendukung gerakan anti korupsi kepada setiap agen PERISAI dan pelaksanaan program jaminan sosial tenaga kerja yang bersih dan jauh dari korupsi.
“Acara ini merupakan salah satu wujud komitmen kami sebagai salah satu badan yang mendukung terciptanya hubungan kerja yang bersih dan bebas gratifikasi untuk mewujudkan good governance,” tambah Syarifah menjelaskan kepada wartawan.
Diharapkan juga, melalui sosialisasi ini, para peserta bisa mengetahui apa itu korupsi, jenisnya serta sanksi apa saja yang diperoleh akibat menerima gratifikasi dan bagaimana perlakuannya apabila seseorang mendapat gratifikasi/korupsi.
Sementara itu, salah satu Agen PERISAI, Nur Azizah menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan sosialisasi anti korupsi ini. “Kami 100 persen sangat mendukung BPJAMSOSTEK dalam mencegah dan memberantas korupsi.” ujar Nur Azizah. (Iskandar, Lhokseumawe)
