Prioritas.co.id, Pringsewu — Dimasa tanggap darurat covid-19 kedisiplinan menjadi hal yang penting sebgai upaya nyata mencegah meluasnya paparan virus cocid-19.
Masyarakat juga, dihimbau untuk selalu mentaati protokol kesehatan yang ada seperti, dengan sering mencucui tangan pakai sabun, memakai masker dan meningkatkan derajat kesehatan dengan asupan gisi yang seimbang, selain itu juga melaksanakan sosial dintancing dan pisikan distancing.
Dengan melakukan kedisiplinan tentu saja semua akan dapat mempercepat menuntaskan dan memutus mata rantai penyebaran covid-19.
Himbauan tersebut, disampaikan kepala pekon Mulyorejo Solikin kepada pewarta ini dikantornya, Selasa (28/7/20) pagi.
Solikin menuturkan, pekon Mulyorejo, kecamatan Banyumas, kabupaten Pringsewu, dimasa pandemi Covid-19, pemerintah pekon setempat telah merealisasikan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) 2020.
Menurut Solikin, pembagian BLT – DD dilakukan dengan bertahap.
Tahap pertama, BLT-DD sudah didistribusikan kepada 116 kepala keluarga dengan nominal Rp 600.000.
Kemudian, tahap kedua menunggu pencairan, rencana BLT-DD tersebut akan disalurkan kepada jumlah penerima yang sama yaitu 116 kepala keluarga.
” Jumlah nominal yang akan kami bagikan pada tahap kedua ini sebesar Rp 300.000, kepada jumlah KK yang sama yaitu 116 KK selama tiga bulan” papar Solikin.
Lebih lanjut Solikin mengatakan, adapun beberapa faktor upaya perubahan penerima bantuan yang sudah disepakati oleh pihak pekon dan kecamatan diantaranya, meninggal dunia, pindah domisili dan warga penerima bantuan lebih dari satu (Dobel) serta warga mampu yang secara sukarela mengembalikan bantuan.
Masih diungkapkan Solikin, selain warga, upaya pemerintah pekon terkait bantuan agar tidak salah sasaran-pun terus dilakukan misalkan, seperti dilakukannya pendataan terhadap aparatur pekon.
” Para istri-istri pihak aparatur kaur perangkat pekon saya pastikan tidak akan mendapatkan bantuan baik BLT DD maupun bantuan sosial lainnya, ” terangnya.
Solikin menambahkan, masyarakat pekon Mulyorejo terkait Covid-19 memiliki kesadaran yang tinggi seperti ada beberapa warga terdata pada penerima bantuan ketahanan pangan mereka secara sukarela mengembalikan bantuan tersebut agar diserahkan kepada warga yang layak menerimanya.
” Pada calon penerima bantuan apapun terkait Covid-19, disini kami melakukan seleksi serta menentukan kriteria penerima. Data kami kumpulkan, kami kaji ulang kembali, untuk menghindari agar penerima bantuan agar tidak dobel-dobel, dan Alhamdulillah hingga saat ini sama sekali tidak ada komplin, ” pungkas Solikin. (*)
