Prioritas.co.id.Palembang – Tak lama lagi warga Kota Palembang akan menikmati satu lagi fasilitas modern yakni Pasar Ikan Modern (PIM). Rencananya pasar ini akan beroperasi Maret 2020. PIM yang terletak di Jalan MP Mangkunegara Palembang Kelurahan 8 Ilir, Kecamatan IT III, diprediksi akan segera beroperasi, hal ini dapat dilihat dari progres pembangunan yang dilakukan PT Karyatama Saviera, telah mencapai 95%, Selasa (4/2/2020).
Kepala Dinas Perikanan Kota Palembang, Aprizal Hasyim mengatakan, pasar modern di Kota Palembang ini akan menjadi pusat penjualan ikan ikan segar dengan konsep one stop shopping.
Pasar ini dilengkapi fasilitas cold storage untuk tempat penyimpanan ikan, lahan parkir, IFM kapasitas 1,5 ton, IPAL Kapasitas 35-50 M3, Mushola, gudang dan pos jaga, kantor Pengelola dan memiliki pengelolaan sistem Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) modern berstandar internasional.
“Pekerjaan ini memang sedikit molor dari target. Tapi dalam waktu dekat semuanya akan rampung dan Maret akan beroperasi,” kata Aprizal Hasyim, Selasa (4/2/2020).
Dijelaskannya, PIM Palembang ini menjadi pasar ikan modern pertama di Sumatera. Dimana, proyek ini diusulkan ke Kementerian Kelautan Dan Perikanan sejak Juli 2017 silam dan Palembang jadi salah satu dari tiga kota di Indonesia, yakni Bandung, Jakarta dan Palembang.
Dalam pelaksanaan pembangunan pasar tersebut benar-benar dibangun dengan perencanaan yang matang dari berbagai aspek sebelum dilakukan pembangunan.
“Mulai dari Pemerintah Kota (Pemkot) diminta menyiapkan lahan yang sudah Clear and Clean dari BPKAD dan Aset, IMB dan Feasibility Study oleh Bappeda,”ujarnya.
Bahkan, lanjut dia, sebelum dibangun pun harus dihibahkan ke Kementerian, makanya status kepemilikan lahan 9000 M2 itu punya Kementerian
“FS bahkan diverifikasi oleh Bappenas. Dalam FS pun dinyatakan bahwa 67% masyarakat setuju terkait adanya pembangunan pasar ikan dikawasan itu,” imbuhnya.
Selain itu, tambah dia, bangunan pasar ikan modern terdiri dari tiga lantai, semua pembangunan berdasarkan standar dari Kementrian dan beberapa fasilitas seperti IPAL menggunakan peralatan yang telah disertifikasi dan laik uji sesuai dengan rekomendasi dari Kementerian.
Dimana, IPAL yang disiapkan 3×11.000 liter kubik akan menghasilkan limbah dengan kondisi air yang bisa digunakan, bahkan untuk cuci mobil/motor dan lainnya.
“Untuk memastikan IPAL berfungsi dengan baik itu, saat sudah beroperasi. Kami berharap semua pihak untuk sama-sama mengawasi dan jika ini sukses maka kita akan mendapatkan bantuan lain dari Kementrian termasuk rencana pembangunan pusat pembenihan ikan representatif terbesar di Indonesia,” ulasnya.
Pada tahap awal, para pedagang yang menempati sebanyak 260 lapak gratis, akan di gratiskan selama masa uji coba. Untuk pengelolaannya akan diserahkan ke Patralog.
Meski gratis, karena pedagang ikan yang di Palembang jumlahnya banyak, kemungkinan akan ada seleksi bagi pedagang yang bisa berdagang disini.
“Nah, untuk seleksi dan apa saja syaratnya sepenuhnya ada pada wewenang vendor yang sudah menang tender yakni Patralog,” tandasnya. (Boni)
Post by Darul Qutni