BANDA ACEH – Meski ditunda, rencana aksi demonstrasi relawan Irwandi – Nova dari sejumlah daerah yang seharusnya berlangsung pada Senin 16 Maret 2020 kemarin, pihaknya akan tetap melaksanakan aksi tersebut, namun masih menunggu itikad baik dari Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, hingga tanggal 25 Maret 2020 mendatang.
Koordinator Relawan Irwandi – Nova Bansigom Aceh, Mukhtaruddin Maop menjelaskan, aksi demo yang akan dilaksanakan tersebut bukan tidak beralasan, sebab, pihaknya sangat menyesalkan sikap Nova Iriansyah yang tak menganggap hasil kerja keras relawan pada Pilkada 2017 lalu.
“Selama ini kami melihat seolah yang memenangkan dia adalah kroninya yang sekarang, sedangkan relawan tidak dianggap, solah kami ini sampah yang tak perlu dilayani,” kata Maop kepada media ini, kamis (19/03/2020).
Mukhtaruddin Maop meceritakan, rencana demo yang ingin dilaksanakan tersebut berawal dari pertemuan Silaturahmi Luar Biasa (SLB) Relawan Irwandi – Nova Bansigom Aceh yang dilaksanakan di Asrama Haji, Banda Aceh pada Oktober 2019 lalu, dihadiri sekitar 860 orang relawan, terdiri dari 23 kabupaten di Aceh.
Maop menambahkan, kemudian pihaknya memanggil relawan dari 23 kabupaten tersebut, untuk membuat satu rangkuman yang berisi masukan dan keluhan dari masyarakat masing – masing kabupaten se-Aceh yang rencananya akan diserahkan ke Plt. Gubernur Aceh.
“Jadi setelah rangkuman itu siap kami buat, kami rencana audiensi dan minta kesediaan pak Plt (Nova Iriansyah) melalui surat resmi pada tanggal 06 November 2019 yang lalu. Namun, hingga Januari 2020 kami telusuri tidak dijadwalkan audiensi itu, padahal pak Plt sudah mendisposisi surat itu, yang isinya jadwalkan segera,” cerita Maop.
Karena tidak dijadwalkan audiensi tersebut, kata Maop, sebagai koordinator yang bertanggungjawab terhadap anggotanya, dirinya kembali membuat surat kedua untuk menindaklanjuti surat permintaan audiensi pertama. Kemudian pihaknya menjumpai kepala Bakesbangpol Aceh, Mahdi Efendi, untuk menjembatani pertemuan tersebut.
“Pak Mahdi waktu itu bilang, saya kalau sudah ada arahan dari Plt, apapun saya lakukan, kalau nggak ada arahan saya nggak berani. Alasan pak Mahdi itu saya maklumi karena dia bawahan,” jelas Maop sekaligus mengutip pembicaraan kepala Bakesbangpol Aceh, Mahdi Efendi.
Kemudian, Maop melanjutkan, pada tanggal 10 Maret 2020 dirinya membuat sebuah seruan disebuah akun facebook miliknya dengan bahasa ultimatum “apabila bapak Plt tidak mengindahkan audiensi tersebut kami akan demo besar – besaran”.
“Saya buat status di facebook, itu saya ultimatum, rupanya status itu viral dan saya dihubungi beberapa media, saya menjawab apa adanya, siapapun yang bisa memediasi pertemuan relawan dengan Plt, maka kita terima, jika tidak kami akan tetap melaksanakan demo,” jelas Mop.
Empat Tuntuntan Demo
Mukhtaruddin Maop menjelasakan, demo yang rencana dilaksanakan tanggal 25 Maret mendatang tersebut ada empat tuntutan, yakni pertama, pihaknya meminta Plt. Gubernur Aceh agar serius menjalankan 15 program pokok Aceh Hebat.
“Untuk melunasi hutang moal kami kepada masyarakat, demo masih kami tunggu niat baik pak Plt,” sebutnya.
Yang kedua, kata Maop, pihaknya meminta kepada Plt. Gubernur Aceh untuk menyingkirkan oknum – oknum yang menjual – jual nama relawan. Kemudian ketiga, meminta kepada Plt untuk memperhatikan para relawan. Selanjutnya, keempat, meminta kepada Plt. Gubernur Aceh agar membuka lapangan kerja kepada relawan sesuai dengan kemampuan skillnya.
“Kan simpel kali permohonannya, intinya relawan ini diperhatikan dan kami siap mengawal beliau (Plt), jika perlu ketika beliau ke lapangan, kita bentang ambal merah, kan tidak buruk niat kami. Tapi kalau memang bapak Plt tidak mau seperti itu, berarti buta matahatinya (plt),” ujar Maop.
“Kami ini (relawan) adalah garda terdepan dalam mengawal 15 program pokok Aceh Hebat dan mengamankan kinerja beliau (Nova Iriansyah). sebelum demo ini dilaksanakan, kami sudah beritikad baik dengan rencana audiensi, namun, apabila sampai tanggal 25 Maret nanti tidak ada solusi dari Plt, kami tidak ada tawar menawar lagi, kami akan demo,” tegas Maop. (q)