Tanjungpinang.prioritas.co.id – Pekerjaann proyek Optimalisasi Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Senggarang Kota Tanjungpinang rampung, meskipun adendum waktu berjalan tiga kali namun hasil pekerjaan diragukan dan buruk. Sabtu (16/11)
Proyek yang bersumber dari anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Kepulauan Riau, menelan anggaran 40 miliar dengan rincian tahap pertama sekitar 34 miliar dan lanjutan 6 miliar rupiah.
Terkait dengan ambruknya pagar ke laut, kuncus ketua ICTI-Ngo (Investigation Corruption Transparan Indipenden) Kepri mengatakan, sangat menyayangkan buruknya kualitas pekerjaan tersebut sehingga dan sejumlah pekerjaan asal jadi saja.
Di lokasi proyek juga tampak ukuran besi pagar stainless steel yang tidak seragam serta sudah mulai berkarat hingga kondisi pekerjaan lainnya yang tidak rapi dan terkesan asal jadi. Diduga pihak rekanan tidak profesional bahkan speak tidak sesuai.
Dalam pantauan tampak sejumlah pekerjaan yang dikerjakan oleh pihak rekanan CV. Arto Moro Karya Sukses (AMKS) boleh dikatakan kurang bagus. Kenapa kita katakan kurang bagus, dari pekerjaan kerangka pagar dan jari-jari pagar tidak sama, sambungan tidak digosok sehingga sambungan terlihat tidak rapi, dan tiang pagar banyak dikurangi sehingga terlihat kurang bagus.
Begitu juga dengan pekerjaan lantai seperti tidak di clear sehingga tampak buram.
Ketika media ini konfirmasi ke PPK nya, Iwan belum berhasil menjawab, hanya dibaca saja.
“Kami berharap kepada APH agar secepatnya menindaklanjuti masalah pekerjaan tersebut.
“Disisi lain pihak kontraktor, subkon dan dinas terkait segera dipanggil agar terang benderang masalah itu, jika tidak ada pihak yang dirugikan.”terangnya. Bersambung. (Red)