Bawaslu Asahan Diduga Tidak Transparan Dalam Rekrutmen Panwascam

0
172

Prioritas.co.id Asahan – Bawaslu Asahan dinilai tidak transparan dan dinilai penuh dengan unsur Nepotisme serta titipan, dalam proses rekrutmen Panwascam sehingga membuat Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Asahan menjadi bahan perbincangan hangat di Asahan.

Pasalnya dalam proses rekrutmen tersebut , ada tahapan – tahapan yang diikuti calon Panwascam , mulai seleksi berkas Administrasi , ujian CAT dan Tes Wawancara. Tetapi sangat disayangkan , dalam proses tahapan tersebut Bawaslu Asahan tidak ada mengumumkan hasil nilai ujian CAT dan Tes Wawancara sebagaimana seharusnya para peserta harus mengetahuinya.

Sebagaimana dalam Ketentuan Bawaslu pada bagian IV yakni Wewenang Pembentukan Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan dimana pada huruf c di item nomor 3 di huruf g yang berisikan Bawaslu harus mengumumkan hasil tes tertulis dan huruf h berisi Bawaslu harus menerima masukan/tanggapan masyarakat terhadap Calon Anggota Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan dan mengumumkan hasil wawancara.

” Jadi buat apa diadakan rekrutmen dilakukan , kalau semua yang diluluskan uda orang – orang yang dititipkan , kita sudah ikuti ujian CAT dan Wawancara tapi saat ini gak tau dapat nilai berapa serta urutan berapa”, ungkap sumber yang enggan disebutkan namanya Sabtu ( 21/12/2019).

Bawaslu Asahan hanya mengumumkan nama – nama yang lulus tiap – tiap Kecamatan. Diantara nama – nama yang lulus tersebut diduga bukan karena hasil yang didapatkan karena benar – benar dari Ujian CAT dan Wawancara , tetapi karena ada unsur titipan hingga karena ada kedekatan dengan para Komisioner Bawaslu Asahan.

“Jika kita lihat dalam rekrutmen yang dilakukan pihak Bawaslu hanya bersifat formalitas saja, karena kita menduga ada beberapa nama yang merupakan titipan dari para komisioner Bawaslu Asahan” ujar salah seorang warga Asahan yang pernah menjadi anggota Panwascam.

Sementara itu salah satu Komisioner Bawaslu Asahan Ibnu Azhar ketika dikonfirmasi mengatakan ” saya tidak bisa menjawab itu karena itu wewenang ketua Pokja , karena kita semua ada masing – masing bagiannya dan saat ini ketua Pokja tidak ada disini lagi keluar kota , ungkapnya

Menanggapi hal ini, Sekretaris Lembaga Pusat Study Pembangunan Republik Indonesia, Ibnu Hajar Piliang menyebutkan pihaknya dalam waktu dekat akan melayangkan surat ke Bawaslu Asahan terkait tudingan masyarakat, jika memang hal tersebut benar adanya, Ibnu berjanji akan membawa masalah ini ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP) serta akan menempuh jalur hukum.

“Kita akan berpositif thinking dahulu, kita akan surati ketua Bawaslu Asahan Khomaidi Hambali Siambaton serta bagian SDM di Bawaslu, jika memang terbukti adanya dugaan nepotisme dalam perekrutan tersebut maka kita akan bawa hal ini ke DKPP dan jika ada unsur suap menyuap agar bisa diluluskan maka kita akan membawanya keranah hukum” ujar Ibnu ( Heri Sinaga )

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here