Baru Dibangun, Jalan Cor Beton Desa Mangsang Sudah Rusak

0
465
jalan cor beton di Desa Mangsang, Kecamatan Bayung Lincir, Kabupaten Musi Banyuasin sudah mengalami kerusakan yang cukup parah.

Prioritas.co.id.muba – Baru dibangun jalan cor beton, Desa Mangsang, Kecamatan Bayung Lincir, Kabupaten Musi Banyuasin sudah mengalami kerusakan yang cukup parah. Disejumlah titik terlihat lobang lobang yang cukup dalam membentuk genangan akibat curah hujan yang hampir setiap hari turun dalam beberapa hari ini.

Program Pembangunan Jalan Desa Mangsang yang dibangun Pemkab Muba melalui Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Pemukiman (PU-Perkim) Kabupaten Musi Banyuasin dengan anggaran Rp700 juta tersebut sempat memantik empati dan rasa bangga terutama warga desa Mangsang. Betapa tidak, meski berada di pelosok Muba ternyata Desa Mangsang tak luput dari perhatian Pemerintah.

“Pembangunan jalan ini merupakan kebanggaan kami atas perhatian pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin terhadap desa kami yang boleh dikatakan berada di pelosok Muba. Perlahan kebanggaan kami sirna, melihat kualitas jalan yang seperti nya akan kembali seperti semula,” kata BN menyampaikan kekecewaannya pada media ini, Senin (11/1/2021).

Menurut dia, kontraktor pelaksana proyek tersebut terkesan asal asalan saat mengerjakan proyek tersebut. Sejumlah material yang digunakan diduga mempunyai kualitas dibawah standar. Persentase semen dalam adonan yang terlalu sedikit terlihat tidak mampu merekat pasir dan kerikil.Tidak terdapatnya besi behel dalam coran beton juga semakin membuat kualitas bangunan semakin meragukan dan diperkirakan akan hancur dalam rentang waktu yang tidak begitu lama.

“Dicongkel dengan kuku saja sudah lepas, kayak pasir dikasih air saja. Padahal setahu kami bangunan jalan seperti ini dicek dengan mengebor sejumlah titik secara acak,” ujarnya.

BN menerangkan, dirinya bersama sejumlah warga merasa ada yang janggal dalam proyek pembangunan jalan desa yang dikerjakan CV Yasa tersebut. Karena itu, setiap proses atau tahapan Pengerjaan didokumentasikan dalam bentuk foto maupun video. Kecurigaan mereka juga semakin menggumpal ketika Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Pemukiman ( PU Perkim ) Muba yang punya hajatan terkesan mengaminkan saja situasi tersebut.

” Terlihat suka suka, apalagi melihat orang dinas yang juga cuek. Ya akhirnya mereka hantam kromo saja, kami juga menduga terjadinya pengurangan volume proyek,” imbuhnya.

Lebar coran yang bervariasi sepanjang jalan, kata dia juga menimbulkan kecurigaan tersendiri. Patut diduga hal itu merupakan modus untuk mengurangi volume fisik bangunan dan meraup keuntungan yang lebih besar.

Dinas PU Perkim Muba melalui Yudhi ST Kabid Perumahan dan Pemukiman yang juga merupakan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek tersebut awalnya terlihat kaget sewaktu dikonfirmasi terkait kondisi jalan yang dilaporkan sudah rusak tersebut. Sempat terdiam dan terlihat seperti memikirkan sesuatu, Yudi melanjutkan pembicaraan dengan mengucapkan terimakasih atas laporan dan temuan kejanggalan dalam pelaksanaan proyek yang berada dalam pengawasan nya tersebut. Ia memastikan akan mengecek langsung kelapangan terkait kondisi terkini jalan desa Mangsang.

“Sebelum nya kami mengucapkan terima kasih atas laporannya, saya pastikan besok pagi cek lapangan. Dan jika memang ada jalan yang rusak kami akan memanggil pihak kontraktor dan akan meminta mereka untuk memperbaiki karena masih dalam masa perawatan,” jelas Yudi.

Terdapat nya perbedaan pada lebar jalan kata Yudi bukanlah suatu trik untuk mengurangi volume pekerjaan. Karena kontraktor melakukan pengecoran dengan mengikuti lebar jalan lama yang berbeda beda. Selain itu, kerusakan parah yang terlihat dari sejumlah dokumen foto, crossing jalan menuju pelabuhan kelapa sawit mungkin bisa disebut yang paling parah. Namun meski rusak dan nyaris hancur pihak pengelola pelabuhan mengaku bertanggung jawab untuk pengecoran ulang.

“Pada lokasi crosing dengan lebar sekitar 6 meter kita akui hancur. Karena setelah dicor pihak kontraktor, belum memenuhi kekerasan yang semestinya mobil sawit sudah melindasnya tapi kita ada perjanjian dengan mereka,”tambah Yudi.

Yudi memastikan proyek yang ditangani CV Yasa tersebut tidak lari dari spesifikasi yang ditetapkan. Di Cor dengan consentrate semen K-225 coran jalan tersebut memang tidak diisi besi behel.Demikian juga dengan adonan semen yang terlihat lembek dan terkesan lama untuk mengeras karena adonan semen diaduk manual tanpa cemical pengeras.

“Saya tak mau ambil resiko, besok akan saya panggil kontraktornya dan meminta mereka segera melakukan perbaikan bagian bagian yang rusak karena masih merupakan tanggung jawab mereka dalam masa perawatan,” pungkas Yudi. (tim)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here