Bapelitbangda Bersama Plan Indonesia Gelar Pelatihan Tata Kelola Ketahanan Bencana

0
61

Mbay, Prioritas.co.id – Badan Perencanaan Pengembangan Penelitian Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Nagekeo yang bekerjasama dengan Yayasan Plan Indonesia menyelenggarakan Pelatihan Tata Kelola Ketahanan Bencana dan Iklim di aula Hotel Pepita, Mbay, Senin 30 Mei 2022.

Kegiatan ini berlangsung selama dua hari sejak Senin 30 Mei-Selasa 31 Mei 2022 dan dibuka secara resmi oleha Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do.

Hadir pada kesempatan Kepala Bapelitbangda Nagekeo Kasmir Dhoy, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agustinus Pone, perwakilan setiap SKPD, para Camat, beberapa Kepala Desa yang wilayah Desanya masuk dalam radius rawan bencana.

Program Implementasi Area Manager Plan Indonesia Nagekeo Zuniatmi, dalam pemaparannya mengatakan bahwa tujuan diselenggarakan kegiatan tersebut ialah meningkatkan pengetahuan serta keterampilan semua stek holder mulai dari tingkat Kabupaten hingga ke tingkat desa berkaitan dengan tata kelola Bencana dan Iklim.

“Sehingga setiap stek holder bisa memastikan program prioritas yang ada di RPJMD khusus nomor 6 tentang pembangunan kesiapsiagaan ketahanan bencana agar ter implementasi dengan baik” katanya.

Selama ini Plan Indonesia sudah melaksanakan berbagai program nyata khususnya di desa binaan Plan termasuk mitigasi bencana.

Dijelaskannya, adapun berdasarkan kajian yang dilakukan plan untuk saat ini bencana yang harus diantisipasi yakni dampak kekeringan dan kebakaran.

“Untuk bisa memastikan itu terimplementasi dengan baik harus dilanjutkan dengan anggaran, perencanaan kemudian kebijakankebijakan, monitoring dan evaluasi serta kerjasama lintas sektor” ujarnya.

Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do dalam sambutan singkatnya menjelaskan, urusan ketahanan bencana dan perubahan iklim merupakan program yang sudah masuk dalam visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Nagekeo yang ke 4 yakni mewujudkan Nagekeo yang nyaman dan damai, asri dan lestari khusus lingkungan tempat tinggal.

Dijelaskan Bupati Don Bosco, Misi ke 4 tersebut termuat dalam RPJMD beberapa indikator antara lain indikator resiko bencana, indikator kualitas hidup, kualitas air, kualitas udara hingga indikator kualitas tutupan lahan.

“Ini semua menjadi pekerjaan besar kita yang tidak akan habis ke depan” tegas upati Don Bosco.

Menurut Bupati Don Bosco, persoalan ketahanan bencana dan lingkungan hidup erat kaitannya dengan sumber daya manusia (SDM), yang mana urusan lingkungan harus dibarengi dengan peningkatan kualitas SDM masyarakat.

Don Bosco berharap diskusi yang tersebut menghasut suatu pendalaman materi sampai kepada bagaiamana menjabarkan tupoksi lembaga.

“Kita masih punya waktu di perubahan anggaran ini, masih punya waktu penyusunan RKPD 2023 dan 2024.Tanggung jawab kita ini, memikirkan bentuk angenda-agenda tersisa demi kemajuan daerah kita ke depan” pesan Don Bosco. (Arjuna)

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here