Apresiasi Kader Posyandu Tangani Stunting: Bupati Don: Kita Tidak Kehilangan Orang Baik

0
20

Nagekeo.prioritas.co.id – Bupati Nagekeo, NTT, Johanes Don Bosco Do mengapresiasi kepedulian para kader Posyandu dalam upaya mengentaskan stunting di Kabupaten Nagekeo. Menurut Bupati kader Posyandu merupakan garda terdepan yang bekerja dengan ikhlas mengorbankan tenaga waktu, keterampilan, dan layanan secara sukarela demi membantu Pemerintah menurunkan angka stunting.

“Terimakasih, mereka (kader posyandu) sudah bekerja dengan penuh keikhlasan (volunteer). Kita tidak kehilangan orang-orang yang berkehendak biak di masyarakat, orang-orang yang menginvestasikan waktu kecakapan dan kemampuan mereka untuk menolong sesama” ungkap Don Bosco Do sela kegiatan Bank NTT peduli Stunting di lapangan Berdikari, Mbay, Sabtu (16/12/2023).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh puluhan kader Posyandu dari Kelurahan Danga, Kecamatan Aesesa, balita stunting, orang tua dan seluruh staf Bank NTT cabang Mbay.

Bagi Don Bosco, pengorbanan para kader Posyandu dalam urusan membantu menangani anak-anak stunting adalah pekerjaan luar biasa, sebab apa yang mereka lakukan berangkat dari kepedulian tinggi terhadap persoalan kemanusiaan. “Mereka mengorbankan waktu dan kemampuan meski di tengah kekurangan yang mereka alami, padahal di kutub yang lain banyak orang berkecukupan secara pengetahuan dan materi justeru banyak alasan” katanya.

Bupati berharap kepedulian terhadap persoalan stunting yang sudah dibuktikan kader Posyandu selama ini bisa ditularkan ke masyarakat umum, sebab upaya mengatasi stunting sejatinya pekerjaan bersama baik Pemerintah, swasta, BUMN, BUMN, semua stakeholder sampai ke masyarakat.

“Semoga kutub yang baik ini bisa secara perlahan mengajak makin banyak orang ikut berbagi karena kita dihadapkan dengan tantangan penyiapan SDM kita ke depan” harapnya.

*Berhasil Turunkan Angka Stunting*

Selama kepemimpinan Bupati Don Bosco, Pemda Nagekeo berhasil menurunkan stunting dari 21 persen tahun 2019 menjadi 6 persen di Tahun 2024. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, prevalensi stunting di Kabupaten Nagekeo tahun 2022 adalah 8,42 persen.

Bupati Johanes Don Bosco Do mengatakan pendekatan pertama yang dilakukan pemerintah daerah dalam menurunkan angka stunting yakni melakukan intervensi spesifik dengan memperhatikan asupan gizi pada anak stunting, dengan cara koordinasi hingga ke pemerintah desa agar menyiapkan makanan bernutrisi tinggi bagi anak stunting dan melakukan intervensi sensitif yaitu melihat kebersihannya atau sanitasi.

Bupati Don juga berharap para guru melakukan kerjasama dengan para bidan di Puskesmas maupun di Pusdus agar melaporkan peserta didik yang sudah mendapatkan menstruasi sehingga diperiksa tekanan darah setiap bulannya.

Asal tahu saja, Nagekeo adalah Kabupaten yang menempati urutan pertama di Nusa tenggara Timur yang berhasil menurunkan angka stunting. (Arjuna)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here