Prioritas.co.id.Nagekeo – Sejumlah Mama-mama di kampung iklim Dorameli Desa Raja Selatan, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo melaksanakan aksi lingkungan dengan penanaman ratusan anakan bambu jenis petung pada Senin 13 Maret 2023.
Kegiatan penanaman bibit bambu ini bertujuan melestarikan lingkungan dan melakukan penghijauan untuk generasi di masa depan. “Mama mama kampung iklim Dorameli siap melestarikan lingkungan dan melakukan penghijauan untuk memenuhi kebutuhan regenerasi masa depan” ungkap Blandina Aja Una Ketua Kampung iklim Dorameli.
Blandina menjelaskan, dalam upaya pelaksanaan konservasi lingkungan, Mama-mama di Kampung Dorameli bekerjasama dengan Yayasan Bambu Lestari yang mana bertindak sebagai penyuplai bibit bambu. “Semoga apa yang kita tanam hari ini bisa bermanfaat bagi kelestarian lingkungan hidup di masa yang akan datang” jelasnya.
Di tempat yang sama, Yuni Yuse Fasilitator Desa Yayasan Bambu lestari wilayah Nagekeo mengungkapkan, bibit bambu tersebut merupakan hasil pembibitan dari Mama bambu kelompok Rimba di Desa Rigi, Kecamatan Boawae yang disemai selama kurang lebih setahun ini.
Dia berharap, selain kelompok Mama-mama di Dorameli, ada kelompok atau induvidu lain yang mau menanam bambu karena bambu sangat baik untuk lingkungan dan juga bisa menampung air.
“Kami juga mengharapkan kerjasama dari semua pihak untuk melakukan penghijauan dan konservasi mata air dengan bambu” ungkapnya.
Kata Yuni, bibit bambu yang saat ini disediakan Yayasan Bambu lestari, merupakan bibit bambu petung atau Bheto, bisa dipakai untuk kontruksi dan kegunaan sehari hari. “Bibit bambu kami siapkan secara gratis untuk melakukan penghijauan dan konservasi lingkungan” katanya.
Sekilas Tentang Kampung Iklim
Kampung iklim ini merupakan program yang diinisiasi oleh Yayasan Mitra Tani Sejahtera atas Kerjasama dengan Kementerian Lingkungan dan Kehutanan RI. Salah satunya di Dorameli, Kecamatan Boawae.
Pendamping kampung ilkim dari YMTM Donatus Dowa menjelaskan bahwa tujuan dibentuknya kampung iklim ini adalah mengorganisir masyarakat mengurangi resiko bencana, ketahanan pangan keluarga, dan mengajak masyarakat partisipasi dalam mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
“Jadi, kampung iklim untuk mengorganisir masyarakat supaya bisa beradaptasi terhadap perubahan iklim” jelasnya.
Dikatakannya, dalam menjalankan progam kerja, kampung iklim melaksanakan beberapa agenda kegiatan yang erat kaitannya dengan iklim seperti konservasi mata air, kebersihan lingkungan dan penanaman pangan lokal untuk mengurangi stunting.
“Hari ini kegiatan penanaman bambu di lokasi mata air Pude Desa Raja Selatan. Dan untuk ke depan kita akan tanam lagi bambu di beberapa kampung iklim di wilayah Nagekeo dengan tujuan untuk konservasi mata air” pungkas Dia. (Arjuna)