Aksi Bersih-bersih, Andi Harun : Upaya Menghidupkan Kembali SKM

0
55

Samarinda,Prioritas.co.id – Aksi bersih-bersih Sungai Karang Mumus (SKM) menggunakan kapal ketinting nelayan kembali digelar Pemkot Samarinda, Minggu lalu. Titik kumpul di Pangkalan Pungut GMSS Jalan KH Abdul Muthalib, Kelurahan Sungai Pinang Luar, Kecamatan Samarinda Kota.

Di inisiasi Wali Kota Samarinda Andi Harun bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH), sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tidak buang sampah ke sungai, menggerakkan ekonomi nelayan, serta konservasi bagi ekosistem sungai.

“Penting memelihara sungai dengan seluruh elemen masyarakat agar SKM sebagai titik nadi kota ini dapat terjaga. Apalagi sungai itu juga jadi sumber ekonomi warga,” ucap Andi Harun melalui rilisnya, Selasa (25/7/2023).

Dia menyebut, yang dilakukan menjadi media menyampaikan pesan ke masyarakat agar turut menjaga kelestarian sungai, bukan hanya SKM, termasuk daerah aliran sungai (DAS) lainnya.

Selain itu sebagai bukti ketika turut menjaga sungai, kualitas air membaik, area yang dulu air berwarna hitam kini berubah lebih baik, juga ekosistem sungai lainnya misalnya ikan, sudah mulai banyak. Kegiatan ekonomi masyarakat juga kian aktif.

“Namun, ada satu pekerjaan rumah, bagaimana semua elemen masyarakat punya kesamaan gerak, yakni bersama-sama memelihara sungai. Masih banyak sampah domestik atau rumah tangga yang ditemukan saat kegiatan bersih-bersih,” ucapnya.

Ke depan Pemkot akan memprogramkan kegiatan di bawah kendali DLH, dimulai APBD perubahan dialokasikan anggaran. Meski manfaat yang terlihat kecil, berdampak tidak hanya meningkatkan kebersihan sungai, tetapi melibatkan nelayan pemilik ketinting turut dibayar.

“Itu sekaligus edukasi bagi mereka penting terlibat terhadap upaya kebersihan sungai sebagai sumber kehidupan mereka,” ucapnya.

Terpisah, aktivis lingkungan dari Gerakan Memungut Sehelai Sampah (GMSS) Misman mengapresiasi dukungan pemkot melalui kegiatan bersih sungai. Terlebih akan dilakukan permanen.

“Itu bentuk nyata dari Pemkot Samarinda. Apalagi pemkot juga mendorong agar warga turut bergotong royong membersihkan sungai. Tidak di darat saja,” ucapnya.

Dia turut mengusulkan agar SKM dapat dibagi dalam tiga zona, yakni pariwisata, fishing ground (penangkapan ikan), dan konservasi. Bahwa SKM merupakan wujud sungai tengah kota yang punya ekosistem, sebagaimana upaya pelestarian telah digagas GMSS lewat sekolah sungai di sisi hulu sejak 8 tahun lalu.

“Jika dimaksimalkan, Samarinda mampu bersaing dengan negara lain seperti Jepang, Thailand serta negara-negara Eropa. Ketika pemerintah turun, maka punya kekuatan untuk menggerakkan sumber daya manusia dan anggaran,” tutupnya. (Dedy)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here