Jakarta.prioritas.co.id – PILKADA Tahun 2024 tinggal menghitung hari, para calon kepala daerah yang mengikuti kontestasi saling bersolek dan mengobral janji saat memperkenalkan diri kepada para pemilihnya.
Pengundingan nomor pun sudah dilakukan senin (23/9/2024) yang berlangsung di berbagai daerah secara serentak oleh KPU tiap Provinsi dengan menghadirkan para pengurus partai dan relawan pasangan calon.
Beberapa lembaga survei pun sudah menyampaikan hasil survei para calon kepala daerah di tiap provinsi, kota hingga kabupaten. Dan yang menarik adalah pilkada Daerah Khusus Jakarta, dimana ada tiga pasang calon yang akan berkompetisi menjadi pemimpin Jakarta yang mungkin tidak lagi berlabel sebagai ibukota.
LSI yang merilis dari 3 nama kandidat, pasangan RIDO meraih 53.9 Persen, Pramono-Rano 20.8 Persen dan Dharma-Kun dengan 3.3 persen. Kemudian Proximity Indonesia juga merilis yang tidak jauh beda dengan survei LSI, yang menempatkan RK-Siswono 56 persen, Pramono-Rano mendapatkan 24.4 persen dan Dharma-Kun 3.3 Persen.
Berdasarkan pengamatan dari berbagai lembaga Survei tersebut, Ihsan Suri selaku Direktur Network Society Indonesia (NSI) mengatakan “dukungan besar dari partai politik RK-Siswono yang cukup besar hingga 80 persen kursi parlemen di DPRD, kemungkinan akan mendapatkan 55 persen dari total pemilih atau menang satu putaran, sementara Pramono-Rano yang hanya memiliki dukungan 16 persen kursi DPRD kemungkinan besar akan memiliki kenaikan yang cukup signifikan yaitu sebesar 35 persen, sementara Dharma-Kun diprediksi akan meraih sekitar 5 persen dan sisanya 5 persen suara tidak sah, dengan tingkat partisipasi pemilih 85 persen.
Ihsan Suri selaku Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila memandang Pilkada Jakarta 2024 akan sangat menarik terutama adanya sikap dari sebagian masyarakat Jakarta yang memunculkan gerakan coblos semua paslon, fenomena tersebut disebabkan karena masyarakat Jakarta yang tingkat pemilih rasionalnya cukup tinggi, ternyata masih memiliki rasa kekecewaan terhadap partai politik, dimana Anies Baswedan tidak dapat mencalonkan diri dalam Pilkada 2024.
“Suku betawi yang sebesar 25 persen dari total masyarakat Jakarta, sebagian masih kecewa karena Rano Karno “Si Doel” yang dianggap sebagai faktor figur orang betawi yang hanya menjadi Cawagub. Sehingga masyarakat betawi terlihat kurang mendukung secara penuh akan memilih Pramono-Rano nanti, walaupun dengan janji kampanyenya yaitu kembali menjalankan program-program yang pernah dilakukan oleh Gubernur Anies, Ahok dan Jokowi maupun Fauzi Bowo.” Ujar Ihsan yang juga tokoh pemuda betawi.
Para paslon seperti Pramono-Rano dan Dharma-Kun hingga saat ini selain memperebutkan pemilih masyarakat asli Jakarta, mereka juga sedang berebut suara dari pecinta sepakbola khususnya pendukung klub Persija, karena sebagian besar pendukung persija masih marah dan kecewa akibat beredarnya statement Ridwan Kamil di media sosial sebelum dan setelah menjadi gubernur Jawa Barat.
“Jika melihat terus naiknya kesukaan pada pasangan Pramono-Rano, maka besar kemungkinan Pilkada Jakarta 2024 akan terjadi dua putaran, ditambah pula jika mesin partai RK-Siswono yang besar, tidak bergerak secara maksimal dalam mendapatkan dan mengumpulkan dukungan para pemilihnya. Karena hingga saat ini ada potensi sekitar 15 sampai 16 persen masyarakat Jakarta yang memiliki hak pilih masih belum menentukan pilihan.” Pungkas Ihsan. (*/Ks)