Prioritas.co.id, Bangka Tengah – Orang tua tiri Sumanto alias Bujang (34) bernama Sopian alias Ahoi (53) minta kasus terbakarnya rumah bersamaan meninggalnya Bujang di usut tuntas.
Ahoi kepada awak media merasa terpukul setelah mengetahui Bujang meninggal dunia dengan tidak wajar ini.
“Benar, kami melihat meninggalnya Bujang tidak wajar. Kami minta hal ini di usut tuntas,” katanya, Kamis (17/10).
Terpukulnya Ahoi setelah mengenang terakhir kali melihat Bujang membangun lantai rumah miliknya. Bujang ini orangnya baik tidak pernah bermusuh dengan orang lain.
“Setahu kami keluarga, Bujang merupakan anak yang baik tidak pernah bermusuhan dengan siapapun. Kemarin ia masih sempat membangun lantai rumah yang kami diami,” bebernya.
Ahoi mengungkapkan, rumah yang didiami Bujang tersebut merupakan milik Bambang warga Jakarta yang merupakan kerabatnya.
“Kalau rumah yang terbakar ini milik kerabat saya, namanya Pak Bambang tinggal di Jakarta,” akunya.
Menurut Ahoi, ia bersama keluarganya diminta Bambang menjaga beberapa asset berupa rumah dan kebun di Gang Nanas Kelurahan Simpang Perlang Kecamatan Koba.
“Tadi sudah kami kasih tahu juga kepada Bambang pemilik rumah, bahwa rumahnya terbakar bersama anak kami Bujang,” ceritanya.
Kembali mengenang peristiwa dini hari menjelang subuh tadi. Ahoi terkejut, rumah yang ia diami berada tepat dibelakang rumah terbakar tersebut di kedor warga yang memberi tahu bahwa rumah di diami Bujang terbakar.
“Terkejut, rumah saya di gedor gedor. Pas saya dilihat keluar, ternyata rumah yang didiami Bujang terbakar,” sebutnya.
Ahoi mengaku sempat menanyakan kepada ke dua orang teman Bujang yang saat itu mengeluarkan motor Honda Bead dari dalam rumah terbakar tersebut.
“Saya tanya ke temannya. Mana Bujang. Satu orang jawab ada di dalam, satu lagi katanya sudah keluar rumah,” ungkap Ahoi.
Ahoi awalnya tidak mencurigai ucapan kedua orang itu. Sebab, dia bersama Acil anak tiri lainnya mencari keberadaan Bujang.
“Kami hubungi no HP Bujang, tidak aktif. Saat api padam, kami berinisiatif membongkar reruntuhan rumah dan ternyata Bujang sudah ditemukan tewas terbakar,” katanya.
Ahoipun penasaran dan curiga, saat di cari lagi kedua temannya tersebut sudah kabur.
“Saya cari lagi, kedua temannya Bujang tadi sudah kabur. Kami mencurigai kejadian ini, aneh. Kenapa motor bisa mereka keluarkan dari dalam rumah, sementara anak kami di tinggal tewas dalam rumah saat terjadi kebakaran,” ungkap Ahoi.
Yang membuat ganjil lainnya, orang yang pertama kali berteriak rumah terbakar bukan dua orang teman Bujang melainkan warga lain yang saat itu kebenaran lewat saat pergi ke toko.
“Kalau dia tidak sempat mengeluarkan Bujang dari rumah. Harusnya kedua temannya itu teriak minta tolong. Ini malah ada saksi melihat, salah satu teman Bujang hanya sibuk mengeluarkan motor Honda bead yang terkunci stang,” ungkapnya.
Ahoi sangat mengharapkan sekali, peristiwa kebakaran rumah sekaligus menewaskan Bujang anak tirinya ini segera terungkap.
“Mudah-mudahan segera terungkap penyebabnya apa,” pungkas Ahoi. (tim/reza).