Forum Anak Nagekeo Minta Bus Sekolah Milik Pemda Kembali Dipakai Antar Jemput Siswa

0
56
Peringatan Hari Anak Nasional di Kabupaten Nagekeo, Photo dok: Prioritas.co.id.

Nagekeo,prioritas.co.id – Forum anak Nagekeo, NTT, meminta Bus Sekolah milik Pemda Nagekeo kembali difungsikan untuk antar jemput siswa ke Sekolah. Demikian disampaikan Forum anak Nagekeo di hadapan Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do dan anggota DPRD Anton Moti saat menggelar diskusi terbuka hari anak Nasional di taman Kota Mbay, Rabu 2 Juli 2023.

“Jarak dari rumah ke sekolah itu kan jauh, saya sendiri tinggalnya di Tonggorambang terus sekolah di MAN Nagekeo. Itu bukan hanya saya tapi ada teman-teman lain yang juga sekolah di Danga, masalah utama kami itu ada di transportasi. Kami minta bus sekolah kembali digunakan untuk antar jemput anak sekolah” pinta Marsanda salah satu anggota Forum Anak Nagekeo saat diberi kesempatan menyampaikan saran dan masukan.

Menurut Marshanda, selama ini para siswa biasanya menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum ke sekolah. Menggunakan kendaraan pribadi siswa cenderung mengabaikan keselamatan, karena masih banyak yang berkendara (sepeda motor read-) tidak mengenakan helm. Selain itu, banyak juga yang belum cukup umur akan tetapi sudah mengendarai sepeda motor sendiri.

“Kalau kami yang pakai kendaraan umum itu masalahnya tarifnya sering berubah-ubah, kalau BBM naik tarif juga naik. Satu orang pulang pergi bisa 10 ribu, belum lagi ada kegiatan sore. Jujur sebagai pelajar kami tidak pernah merasakan manfaat bus sekolah” katanya.

Bus sekolah yang dimaksudkan Marsanda adalah bus yang selama ini dikelola Dinas Perhubungan Kabupaten Nagekeo. Plt Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Nagekeo Stefanus Tipa membenarkan bahwa selama ini Bus Sekolah tidak lagi digunakan mengangkat siswa pulang pergi ke sekolah. Bus berwarna kuning dengan tulisan Bus Sekolah itu selama ini tidak lagi dimanfaatkan untuk mengangkut siswa. Lebih banyak disewa pakai untuk kepentingan lain.

Menurut Stefanus Tipa, alasan sampai Bus tersebut tidak lagi dipakai mengangkut siswa adalah biaya operasional yang tidak sebanding dengan jumlah penumpang yang diangkut. “Banyak anak-anak kita ini Om mereka lebih memilih naik kendaraan pribadi, tidak sebanding dengan biaya operasional, percuma saja kalau hanya mutar-mutar muat hanya dua tiga orang” jelas Stef saat dihubungi per telepon Rabu 2 Juli malam.

Dengan adanya permintaan tersebut Ia menyampaikan bahwa Dinas Perhubungan akan kembali melakukan kajian agar mobil tersebut difungsikan sebagaimana peruntukannya, termasuk alokasi anggaran biaya operasional dan BBM. (*)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here