Penderita Katarak Sekeluarga di Rujuk ke RSUP Adam Malik Medan

0
33
Kadis Sosial Madina bersama perwakilan Balai Sentra Insyaf Kementerian Sosial saat berangkatkan Lima bersaudara penderita katarak ke RSUD Adam malik di Medan.

Mandailing Natal,Prioritas.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mandailing Natal (Madina) bekerja sama dengan Balai Sentra Insyaf Kementerian Sosial berangkatkan Lima bersaudara penderita katarak, tiga diantaranya buta warga Pidoli Dolok Kecamatan Panyabungan Mandailing Natal. Penderita gangguan penglihatan tersebut dirujuk ke RSUD Adam Malik untuk penanganan penyakit yang diderita para korban.

Pemkab Madina diwakili Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DinsosP3A) bersama Pelopor Perdamaian, pendamping sosial SDM PKH melepas pemberangkatan lima bersaudara penderita gangguan penglihatan asal Pidoli Dolok, Senin sore(26/6/2023).

Didampingi kedua orang tua, kelima bersaudara tersebut dirujuk ke RSUD Adam Malik Medan untuk pengobatan lebih lanjut.

Sebelumnya, Bupati Madina, Jafar Sukhairi Nasution sempat menjenguk para penderita gangguan penglihatan di rumahnya, Kelurahan Pidoli Dolok Panyabungan.

Saat pak Bupati berkunjung, beliau menyampaikan kpd keluarga tersebut akan mempasilitasi perobatan, dan juga membantu modal usaha.

Kepala Dinas Sosial P3A, Riswan Harahap,SH menyebutkan penanganan penderita gangguan penglihatan tersebut merupakan kerjasama Pemkab Madina bersama Kementerian Sosial melalui Sentra Insyaf Medan.

“Atas arahan pimpinan, kita upayakan untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi penderita gangguan penglihatan ini, mudah mudahan usaha kita bersama ini mendapat hasil terbaik, disamping itu, Pemkab Madina bersama Kementerian Sosial akan mendampingi untuk perbaikan kesejahteraan keluarga tersebut ” terang Riswan Harahap, SH.

Lebih lanjut Kadis Sosial P3A menyampaikan akan berupaya untuk memberikan pelatihan kepada para penyandang disabilitas ini, rencananya untuk melatih skill agar mempunyai keahlian yg direncanakan akan melaksanakan pelatihan tersebut di tebing tinggi atau di Bandung.

Selain menjalani pengobatan secara gratis di RSUD Adam Malik, biaya pendamping keluarga selama berobat juga akan ditanggung Sentra Insyaf Medan.

Pada tahun 2018 lalu, Pemkab Madina sudah pernah mempasilitasi pengobatan tiga orang bersaudara tersebut namun pengobatan tersebut belum berhasil.

Saat ini, lima bersaudara mengalami gangguan penglihatan setelah dua orang bungsu dalam keluarga tersebut juga mengalami gejala yang sama.

Keluarga prasejahtera pasangan Muksin Rangkuti dan Netti Herawati warga Kelurahan Pidoli Dolok Panyabungan Madina mengalami nasib yang sangat tragis, lima dari tujuh bersaudara mengalami gangguan penglihatan, tiga diantaranya mengalami kebutaan.

Anak pertama (Ahmad Husein) memiliki penglihatan normal, anak kedua (Pangidoan Martua) mengalami gangguan penglihatan juling berat.

Kemudian anak nomor 3,4 dan 5 (Raihan, Marito dan Aldiansyah) mengalami kebutaan.

Anak nomor enam (Nuraini) mengalami gangguan penglihatan juling berat dan anak paling bungsu (Nur Adeline) penglihatan normal. (putra)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here