Hadir manager CDCR sekaligis Wakil Kepala Teknik Panas Bumi PT SMGP Ali Sahid didampingi koordinator community development Ngalim dan coordinator community relation Ade Robi Cahyadi, juga Muhammad Khotib dan Bahrein selaku pembina di lapangan.
Setibanya di lokasi Pangguloan (tempat proses memasak air nira jadi gula, red) rombongan PT SMGP meninjau fasilitas yang dimiliki kelompok usaha bersama (KUB) bernama Aroma ini yang berada di kawasan kebun enau atau pohon aren.
Ketua KUB Aroma, Zulfikar mengungkapkan terima kasih atas pendampingan dan pembinaan yang diberikan PT SMGP begitu juga dengan bantuan yang diberikan perusahaan panas bumi itu.
“Harapan ke depan SMGP tidak berhenti di sini saja, tapi kami tetap meminta agar dibimbing supaya produk gula aren dari kelompok ini dapat diterima pasar. Kami juga berharap bantuan agar produk ini lebih dikenal masyarakat bukan hanya di daerah saja, tetapi sampai ke masyarakat di luar Sumatera,” ungkapnya.
Amatan wartawan, Coordinator CDCR Ali Sahid dalam sambutannya memberikan semangat kepada belasan orang pengurus maupun anggota KUB Aroma yang hadir pada kunjungan ini.
“Saya turut bangga melihat produk yang sudah diolah kelompok Aroma ini. Sekarang produk ini sudah jadi primadona di kalangan karyawan perusahaan. Karyawan yang pulang cuti membawa oleh-oleh gula aren produk kelompok Aroma. Tentunya semangat adalah modal utama menjalankan usaha ini, sehingga bisa menunjukkan produk gula aren yang menjadi ciri khas Puncak Sorik Marapi. Jangan cepat merasa puas, tapi lakukanlah inovasi produk dan teknik pengemasan yang menarik sehingga memberikan nilai tambah dan pasar juga menerimanya,” pesan Ali Sahid.
Kepala Teknik Panas Bumi PT SMGP, Terry Indra kepada wartawan menyampaikan, pembinaan kelompok usaha Aroma ini merupakan program pengembangan masyarakat yang tujuannya membantu meningkatkan penghasilan masyarakat secara sustainability.
“Program community development ini kita harapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat terkhusus di wilayah kerja SMGP. Sebenarnya ada banyak kelompok usaha yang sudah dibina. Dengan harapan pengetahuan dan teknologi yang kita berikan dapat menjadi pedoman bagi masyarakat menjalankan usahanya secara berkelanjutan,” kata Terry
Sementara, koordinator comdev (community development) Ngalim mengatakan pemantapan KUB Aroma adalah program pemberdayaan gula aren di Desa Huta Lombang ini merupakan salah satu bentuk wujud nyata dari bentuk komitmen dan kepedulian PT. SMGP kepada masyarakat sekitar
“PT SMGP melalui program Community Development mencanangkan 5 pilar program Pemberdayaan Masyarakat sekitar WKP.
5 Pilar program pemberdayaan tersebut yaitu pilar Ekonomi, pilar pendidikan, pilar kesehatan, pilar sosial budaya, dan pilar lingkungan. Masing-masing pilar program ada detil kegiatannya yang spesifik sesuai identifikasi potensi desa masing-masing,” kata Ngalim.
Ia mebambahkan kegiatan identifikasi program sudah dilakukan sejak tanggal 15 Desember 2023 sampai tanggal 13 Januari 2023 di 10 Desa di sekitar WKP (ring 1). Dari kegiatan identifikasi tersebut, muncul potensi desa yang layak dikembangkan menjadi program untuk membangun ekonomi masyarakat. Salah satunya yaitu Pengembangan gula aren. Mengingat pohon aren yang tumbuh di Puncak Sorik Marapi sekitar wilayah kerja PT SMGP cukup banyak dan belum banyak dioptimalkan pemanfaatannya oleh masyarakat.
“Inilah yang menjadi salah satu konsen tim
Community development PT. SMGP tertarik untuk menjadikan salah satu kegiatan ekonomi yang produktif yang layak dikembangkan di pilar ekonomi sebagai income alternatif menuju kesejahteraan masyarakat,” kata Ngalim
Dari data pemetaan yang dilakukan Tim CDCR terhadap petani aren yang ada di 5 Desa, Puncak Sorik Merapi ada 48 orang petani aren, dengan total kepimilikan pohon sebanyak 245 pohon. Dari total 245 pohon tersebut, menghasilkan 1.455 kg gula aren perminggu. Sedangkan untuk KUB Aroma, saat ini ada 11 orang petani Aren dengan jumlah kepemilikan pohon sebanyak 82 pohon dan menghasilkan gula per Minggu sekitar 367 kg.
Dilihat dari data produksi di KUB Aroma tersebut kalau dihitung dalam bentuk perputaran rupiah dari gula aren perbulan, maka penghasilan gula aren kelompok Aroma ini sebesar Rp 29.360.000 perbulan dengan harga Rp 20 ribu perkilo. Dengan potensi aren inilah yang menjadi daya ungkit dan konsen PT. SMGP melakukan program pemberdayaan masyarakat dibidang ekonomi,
“Salah satu bentuk kegiatan pemberdayaan yang dilakukan oleh Tim Comdev PT SMGP terhadap petani Gula Aren antara lain memberikan pelatihan teknis usaha, kelembagaan petani dan pelatihan Dinamika Kelompok. Selain pelatihan PT SMGP juga memberikan support berupa bantuan peralatan dan bahan peningkatan kualitas dan pengemasan produk,” jelasnya
Adapun bantuan yang telah disalurkan PT SMGP kepada kelompok ini yakni: cetakan kayu , meja, kunci, mesin vacuum sealer, plastik embos packing, stiker, filter nira sus 304, sertifikat keaslian barcode, lembar soft cofy dan hard cofy, barcode gula aren, plastik vacuum sealer, dan stempel kelompok.
Selain itu, kata Ngalim, PT SMGP juga melakukan pengembangan jejaring untuk pemasaran produk gula aren tersebut salah satunya bentuk jejaring pasar yang dikembang PT. SMGP dimulai dari membuat pojok display produk binaan sebagai oleh-oleh bagi karyawan yang akan pulang cuti. (Putra)