Pantauan wartawan di lokasi, kegiatan normalisasi ini dimulai sekitar pukul 13.30 Wib , sesuai prosedur pamobvitnas dilakukan dengan pengamanan anggota TNI Polri.
Turut juga menyaksikan beberapa orang mahasiswa dari lintas organisasi. Kegiatan selesai sore sekitar pukul 17.00 Wib.
Wakil kepala teknik panasbumi PT SMGP, Ali Sahid mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan izin dari direktorat jenderal EBTKE Kementerian ESDM. Yang mana dalam surat tersebut EBTKE mencabut surat sebelumnya yang memerintahkan menghentikan sementara kegiatan PT SMGP. EBTKE dalam suratnya mengizinkan PT SMGP melakukan kegitan dengan memperhatikan dan mengutamakan keselamatan masyarakat sekitar.
“EBTKE sudah mengeluarkan izin kepada SMGP melakukan kegiatan ini. Atas dasar itulah kita melakukan kegiatan ini. Alhamdulillah selama kegiatan normalisasi sumur T-11 berjalan lancar dan aman,” kata Ali Sahid.
Disinggung mengenai surat Bupati Madina tertanggal 20 Desember yang isinya meminta PT SMGP menunda dulu kegiatan tersebut, PT SMGP kata Ali Sahid menghargai surat itu
“Memang tadi malam sekitar pukul 21.00 Wib pak Sekda dan beberapa teman-teman dari Pemda Madina datang ke basecamp menyampaikan surat meminta penundaan, kita hargai itu, tapi kita sudah lakukan sesuai jadwal dan izin dari EBTKE. Dan soal penundaan ini sepekan yang lalu pemda sudah meminta kita agar ditunda kegiatan ini, dan kita sepakat ditunda, tapi untuk hari ini karena sudah sesuai jadwal dan semua sudah dipersiapkan maka kegiatan tetap kita jalankan, dengan mempedomani semua instruksi Direktorat EBTKE.
“Dan hasilnya berjalan aman dan lancar, tidak ada insiden sejak dimulai hingga selesai,” tambahnya.
Terpisah, ketua forum peduli masyarakat Puncak Sorik Marapi ditambah Purba Lamo Abdul Somad Lubis didampingi sekretaris Khoirul Abdi Rangkuti bersama warga lainnya kepada wartawan menjelaskan, mereka mendukung kegiatan normalisasi sumur T-11 ini karena PT SMGP sudah menjalankan rekomendasi dari pusat pasca peristiwa 27 September yang lalu.
Forum ini, kata Somad dibentuk masyarakat dan disetujui semua kepala desa se kecamatan Puncak Sorik Marapi yang tujuannya mengawasi apabila PT SMGP tidak menjalankan tanggungjawabnya. Terkhusus tanggungjawab atas kejadian tanggal 27 september.
Di sisi lain Somad menjelaskan mereka sudah mengingatkan PT SMGP apabila kegiatan normalisasi sumur T-11 hari ini ditunda atau tidak jadi dilaksanakan, maka forum peduli masyarakat Puncak Sorik Marapi ini akan mengambil tindakan.
“Malah kami yang mengingatkan PT SMGP agar tetap menjalankan kegiatan ini, apabila sempat ditunda kami akan menyandera SMGP, kami akan bertindak, karena sudah 3 bulan masyarakat ini kehilangan pekerjaan dikarenakan adanya penghentian sebagian operasi PT SMGP mulai bulan September yang lalu,” jelas mereka. (putra)