Palembang, Prioritas.co.id – Berkaca dari keberhasilan Provinsi Jawa Tengah dalam pengawasan pupuk bersubsidi, Subdit l Indagsi Ditreskrimsus Polda Sumsel akan mengambil langkah kongrit dan menerapkan langkah itu di Sumsel.
Hal itu terungkap saat pertemuan kamis (01/12) dengan Jawa Tengah di Semarang, pertemuan di pimpin Sekdaprov JawaTengah Sumarno di instansi terkait di Sumsel di wakili kepala biro ekonomi H. Afrian Jhoni Polda sumsel kasubdit l Indagsi AKBP. Hadi Syaefudin, Kejati dan perwakilan kodam ll/Sriwijaya serta pupuk Indonesia.
Selain rapat pertemuan yang membahas pelaksanaan study dan pengawasan serta penyaluran pupuk di Jawa Tengah juga di laksanakan paparan dan diskusi.
Paparan di awali oleh Asisten ll bidang pembangunan Jateng Febi Rahayu dengan tema” Pengawasan Pupuk Bersubsidi di Jawa Tengah”, yang di buat sistim dengan tujuan menghindari penyimpangan.
Pemprov Jateng telah mengajukan dan kajian dan telah di setujui kementerian keuangan pemberlakuan satu harga serta memberikan subsidi langsung ke petani.
Selanjutnya diskusi di lanjutkan antara pemprov Sumsel dan Jateng terkait pengawasan dan penyaluran pupuk di kedua provinsi tersebut, kemudian acara di lanjutkan study lapangan di daerah masing – masing.
Dari pertemuan tersebut beberapa point pelaksanaan kebijakan Pemprov Jawa Tengah akan di laksanakan di Sumsel guna memperkecil guna memperkecil penyimpangan.
Pemprov Jawa Tengah telah empat (4) kali memperoleh penghargaan nasional dalam penyaluran pupuk bersubsidi ada persamaan dengan pemprov Sumsel maka akan di kaji ulang di Sumetera Selatan.
Beberapa faktor akan di kaji ulang yang menyebabkan penyimpangan atau terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi di harapkan pemprov Sumsel menjadi yang terbaik.
“AKBP. Hadi Syaefudin kasubdit l Indagsi Ditreskrimsus Polda Sumsel mengatakan, studi ke Jawa Tengan untuk study banding tentang pupuk subsidi,” jelasnya.
Hal 8ni perlu dilakukan guna penyaluran untuk petani di Sumsel lancar tidak ada kendala, Jawa Tengah telah berhasil jadi besar kemungkinan akan di laksanakan di Sumsel.
“Selain untuk menghindari kelangkaan pupuk, distribusi lancar petani tidak di rugikan serta tidak ada penyimpangan di lapangan,” lanjut Hadi. (lskandar Mirza)