Manajemen PSBD Diduga Curang, Palsukan Identitas Pemain Lawan Persena

0
607
PSBD saat bertanding melawan Persena Nagekeo pada babak kualifikasi Piala Eltari, Lembata.

Lembata, Prioritas.co.id – Pelaksanaan turnamen sepak bola El Tari Memorial Cup ke-31 tahun 2022 di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur diwarnai aksi curang oleh salah satu manajemen klub.

Manajemen PSBD Sumba Barat Daya disinyalir melakukan tindakan curang dengan memanipulasi identitas palsu pemain yang mana tidak sesuai dengan kartu tanda penduduk.

Indikasi kecurangan tercium saat pertandingan Persena Nagakeo vs Persada Sumba Barat Daya pada Minggu,11 September 2022 kemarin di Stadion Polres Lembata.

Atas dugaan tindakan curang itu, pihak manajemen Persena Nagekeo melayangkan aksi protes kepada Asprov NTT sebagai pelaksana kegiatan.

Asisten Manajer Persena Nagekeo Claudya Novi menjelaskan bahwa dari hasil penelusuran Tim Persena Nagekeo dan dibuktikan dengan kartu tanda penduduk, dalam pertandingan kemarin diketahui dalam formulir DSP (Daftar Susunan Pemain) Tim Persada SBD pemain bernomor punggung 16 bernama tercatat atas nama Yohanes Bili namun yang bermain Oktavianus Dappa dengan tanggal lahir 21 Oktober 1995 (26 tahun). Lalu DSP nomor punggung 10 tercatat nama Krisostomus Due namun yang bermain atas nama Kristoforus Bora Saga tanggal lahir 19 Agustus 1998 (24 tahun).

“Kemarin setelah pertandingan kami baru mendapatkan informasi terkait identitas palsu. Dan ini menodai semangat sportivitas dalam sepak bola. Kami Tim manajemen Persena telah melakukan pelaporan kepada Asprov NTT dan masih sedang menunggu keputusan lebih lanjut. Kami tim merasa dirugikan apalagi kami sudah mengeluarkan dana begitu besar untuk sampai ke sini namun akhirnya kami dicurangi,” sesalnya.

Padahal, kata Novi, pada teknikal meeting disebutkan bahwa bila ada protes harus dilayangkan dalam waktu 2 jam namun sayangnya info kecurangan diperoleh tim, 2 jam setelah pertandingan. Walaupun demikian ia berharap harus ada tindakan tegas dari Asprov NTT agar pengembangan sepak bola di NTT tetap berjalan baik dan menjunjung tinggi asas kejujuran dalam sepak bola sehingga sepak bola NTT lebih maju ke depannya.

β€œIni pengkianatan pada asas sepak bola seharusnya ini tidak boleh terjadi dan kami minta Asprov NTT harus tindak tegas atau sanksi tegas buat tim yang telah mencederai publik sepak bola NTT,” tegas Novi.

Sedangkan Sekretaris II Asprov NTT, Piter Fomeni ketika dihubungi wartawan menjelaskan, bahwa pihaknya sudah menerima laporan dari Tim Persena Nagekeo dan akan ditindak lanjuti dengan memanggil tim yang bersangkutan untuk memberikan keterangan terkait laporan yang masuk.

Piter menjelaskan bahwa saat ini pihaknya harus mendengar dari kedua belah pihak serta mendengar keterangan masing-masing agar diperoleh bukti yang valid disertai data-data yang menguatkan laporan. Bila benar terjadi kecurangan pihaknya tidak segan untuk mengambil tindakan sesuai aturan yang berlaku.

“Besok kami akan panggil tim bersangkutan dan akan kami minta keterangan dengan memakai asas praduga tak bersalah. Bila tim Persena Nagekeo memiliki bukti kuat dan terbukti maka kami akan ambil tindakan tegas karena ini terbukti mencederai sepak bola NTT yang menjunjung tinggi semangat sportivitas,” ungkapnya dilansir Media Indonesia.

Menurut Piter sesuai regulasi seharusnya ada 3 pemain senior berumur di atas 23 tahun yang boleh dimainkan dalam sebuah pertandingan dan diperbolehkan 5 pemain senior di atas 23 tahun ikut dalam sebuah turnamen.

“Ini turnamen sebenarnya juga sebagai ajang silahturahmi namun kalo ada yang mencederai tentu kami sangat menyesal dan sayangkan karena itu kami pasti ambil sanksi tegas kalau seandainya terbukti” tutupnya.

Hingga berita ini terbit, manajemen PSBD belum berhasil dikonfirmasi. (Arjuna)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here