Nagekeo, Prioritas.co.id – Pasca dilaporkan seorang Nasabah terkait hilangnya saldo simpanan senilai Rp. 270 ke Polres Nagekeo, pihak BRI angkat bicara menanggapi persoalan tersebut.
Pemimpin Cabang BRI Bajawa, Nusa Tenggara Timur Iqbal Amanda melalui rilisan yang diterima Prioritas pada Minggu 14 Agustus 2022 menjelaskan beberapa poin guna menyikap persoalan.
Menurut Iqbal, BRI telah melakukan investigasi terhadap pengaduan nasabah yang bersangkutan, di mana nasabah merupakan korban penipuan oleh oknum pekerja BRI yang telah di PHK pada tahun 2019.
“Dalam investigasi yang telah dilakukan, kejadian tersebut terjadi pada tahun 2018, di mana nasabah berencana memiliki kerjasama bisnis dengan oknum pekerja ybs untuk pengadaan alat pertanian” jelasnya.
Oleh karenanya, BRI menyerahkan kasus tersebut secara hukum dan menghormati proses hukum yang berlangsung.
BRI juga menerapkan Zero Tolerance terhadap setiap tindakan fraud dan menjunjung tinggi nilai-nilai Good Corporate Governance (GCG) dalam menjalankan seluruh operasional bisnisnya.
Oknum pekerja yang dimaksud pihak BRI adalah SJF alias Jefri salah satu staf BRI Unit Mbay yang mengurus semua dokumen saat korban pertama kali menyetor di Bank. Akan tetapi berdasarkan informasi saat ini Jefri sudah tidak lagi menjadi pekerja di BRI unit Mbay (kabur read-), dia entah di mana.
Hasil rekening koran yang diperoleh korban, ada sekian banyak transaksi baik melalui ATM maupun penarikan manual dari korban ke beberapa orang salah satuny ke Jefri sendiri.
Diberitakan sebelumnya, seorang pria nasabah Bank BRI Unit Mbay melapor ke kepolisian resort (Polres) Nagekeo, NTT, karena dana di tabungannya senilai Rp. 270 juta hilang.
Pelapor sekaligus korban adalah Frederikus Rae (61) warga RT 002/ Kelurahan Lape, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur.
Laporan korban diterima unit SPKT Polres Nagekeo dengan Nomor: SPTL/73/VIII/SPKT B Res Nagekeo/POLDA NTT oleh Kanit SPK B Aipda Christian E Siebel. (Arjuna)
