Bintan, Prioritas.co.id – Baru-baru ini, Ketua HNSI Kabupaten Bintan, H. Baini melalui rekan pengurusnya yang bernama Jardin sudah mengabarkan informasi tentang adanya kapal yang ditabrak dekat wilayah kerjanya. Dialami langsung oleh seorang Tekong dan kebetulan adalah anggota pihaknya, Jum’at (29/07/2022).
Dalam penyampaiannya, Diduga kronologis singkatnya yakni tepat pada pukul lima bersangkutan sudah labuh jangkar berpindah dari tempat yang satu ke tempat lainnya. Tanpa diketahui tiba-tiba Tongkang itu lewat jadi mengenai bodynya akhirnya pecah, Pelan-pelan mereka dipandu.
Kemudian, Tampaklah sama-sama nelayan dan dibantu. Sampai ke daerah Desa Berakit, Secara seksama mengemas pecahan-pecahan kerusakan kapal. HNSI siap menindaklanjuti atas kejadian tersebut.
Menurutnya, Adapun kesaksian atas nama Harun selaku Tekong atau pimpinan lah dalam kapal dimaksud. Dipastikan telah diketahui Pemprov melalui Dinas DKP Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Kini sedang ditangani pihak-pihak terkait sehingga tinggal menunggu hasil perkembangannya.
” Pada tanggal 28 Juli ini, Jam lima subuh telah terjadi musibah kapal nelayan KM Murni Jaya dua dinahkodai Harun yang tinggal dekat daerah Kampung Sidodadi, Kelurahan Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur (Bintim), ” Ujar Baini menambah penjelasannya.
Masih sambungnya, Dengan lima orang ABK diantaranya Sulaiman, Edi, Bidin, Yanto dan Aman. Kapalnya di tabrak Tongkang Tug Boat dari negara Malaysia. Kondisinya rusak parah tapi tidak ada korban jiwa karena Tekong dan ABK berhasil selamat semua, Sekarang di bawa ke Kijang.
” Mudah-mudahan perusahaan kapal Tongkang itu mau bertanggung jawab atas masalah ini, ” Tambahnya lagi mengakhiri pembicaraan lewat komunikasi. Seperti yang diketahui bersama bahwa Tongkang adalah kapal pengangkut kargo yang umumnya tidak memiliki baling-baling sendiri sehingga bergantung pada kapal tunda untuk memberinya daya dorong.
Sementara kapal tunda adalah penggerak utama tongkang yang terhubung ke tongkang menggunakan tali penarik, Jarak antara kapal tunda dan tongkang bisa mencapai 200 meter atau lebih. (Alek)
