Mantap, Tenun Ikat Nagekeo Siap Bersaing di Bali Fashion Carnival 2022

0
380
Aneka Motif Tenun Ikat Nagekeo yang dipajang di shorum milik Dekranasda Nagekeo, Photo dok: Prioritas.

Bali, Prioritas.co.id – Wastra Flora Nusantara salah satu Mitra Pemkab Nagekeo berkomitmen untuk terus mempromosikan kekayaan Intelektual (Tenun Ikat) Kabupaten Nagekeo melalui berbagai ajang pameran Fashion Show.

Usai tampil memukau dalam ajang Bali Fashion Week pada beberapa waktu lalu, kini Tenun ikat Nagekeo hasil karya perancang busana Joko SSP dari Wastra Flora Nusantara kembali mendapatkan undangan khusus untuk mengikuti Bali Fashion Carnival yang akan diselenggarakan Minggu 17 Juli 2022.

“Sebanyak 20 karya akan ditampilkan dengan berbahan dasar tenun motif Telopoi, Ragi, Hoba Nage hasil pengrajin lokal desa melalui kerjsama pemasaran dengan dinas Koperindag dan Dekranasda Kabupaten Nagekeo” ungkapChris Broto selaku Founder Wastra Flora Nusantara saat dihubungi Prioritas per telepon pada Minggu 17 Juli pagi.

Dijelaskan Chris, kegiatan yang dilaksanakan di Bali Secret Garden Village Bedugul diikuti oleh 20 designer yang diseleksi secara kualitas dengan kurasi yang ketat. “Rancangan busana yang disajikan semakin bervariasi dengan perpaduan antara tenun motif Nagekeo dan batik yang akan digunakan oleh sejumlah model profesional pilihan dan ternama dari dalam dan luar negeri” katanya.

Sebagai bentuk apresiasi dan membangun jejaring antar stakeholder sebagai strategi pengembangan pengrajin tenun Nagekeo dengan ekosistem kreatif Wakil Bupati Nagekeo Marianus Waja bersama Sekretaris Dinas Pariwisata Rustien Triatmi akan menghadiri kegiatan ini.

Dalam menghadapi ajang bergengsi ini, team Wastra Flora Nusantara melakukan berbagai persiapan, sebab, dianggap sebagai momentum luar biasa sebagai salah satu sarana menyampaikan potensi ekonomi kreatif Kabupaten Nagekeo di depan khalayak undangan khusus.

Menurut Chris, komoditi tenun ini, bukan semata-mata sebagai bentuk promosi hasil produksi UMKM berbasis masyarakat semata, akan tetapi juga menjadi ajang penguatan tes pasar di luar daerah yang bersanding dengan karya-karya dari desainer lainnya untuk meningkatkan kepercayaan diri pemerintah daerah melalui sektor-sektor terkait.

Sehingga, daya cipta kreasi busana ini wujud nyata bahwa tenun Nagekeo dilirik oleh sektor bisnis yang berpeluang mendapatkan pasar penjualan langsung melalui event yang dilaksanakan di pusat pariwisata dunia pada waktu yang tepat.

“Karena masa pasca pandemi sebagai salah satu momentum pemulihan ekonomi daerah dari sektor tenun dengan nilai tambah ekonomi kreatif dengan kerjasama Pentahelix” ungkap Chris.

Kepala Dinas Koperasi Perindustrian, Perdagangan dan UMKM Kabupaten Nagekeo Maria Kristylidis Simporosa Djawaria mengaku bangga, produk Tenun Nagekeo mampu bersaing dengan produk tenunan dari daerah lain.

“Ya..tentu kita berbangga dengan keikutsertaan tenun Nagekeo dalam ajang ini. Ini menandakan bahwa pendampingan yang sudah kita jalani bersama Dekranasda selama ini membawa hasil yang baik” ungkapnya.

Karena busana hasil karya teman-teman dari Wastra ini merupakan kolaborasi antara batik dan motif Nagekeo, Djawaria menyarankan kalau bisa motif Nagekeo lebih mendominasi dan lebih ditonjolkan dalam ajang tersebut.

Selanjutnya, Dia berharap kepada seluruh para pegiat tenun Ikat di Nagekeo baik secara individu maupun Komunal untuk menjadikan tenun suatu mata pencaharian yang selain melestarikan kekayaan intelektual juga mendongkrak ekonomi keluarga.

“Yang sangat kita harapkan adalah para penenun ini benar-benar memperhatikan kualitas terutama soal kerapatan. Saran kami kepada penenun juga harus menggunakan benang yang kualitasnya bagus” ungkapnya. (Arjuna)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here