Prioritas.co.id.muba — Tingginya curah hujan akhir-akhir ini membuat banyak tempat pembuangan tergenang air sehingga menjadi tempat perkembanganbiakan yang baik untuk nyamuk Aedes Aegypti yang merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah ( DBD ).
Ancaman DBD nyatanya sudah mulai mengintai warga Musi Banyuasin yakni Nurul Atifa (16) dan adiknya Arya Saputra (12) keduanya merupakan Putra putri dari Bapak Yadi (48) warga dusun 3 Desa Muara Punjung, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin yang saat ini sedang dirawat di RSUD Sekayu.
sebelumnya, kakak beradik ini sempat dilarikan ke klinik Nora Ilfan Mangun Jaya namun akhirnya dirujuk ke RSUD Sekayu.
Menurut penuturan Wawan (30) Kakak dari Nurul dan Arya, bahwasanya pada saat adik saya terserang demam dan dibawa ke aklinik Nora sempat dirawat satu malam disana seseorang harinya ada beberapa perwakilan dari Puskesmas Babat Toman ke rumah dan memberikan sebungkus kecil serbuk untuk dimasukkan ke dalam tampungan air di rumah.
“Waktu adik – adik saya dinyatakan DBD Dan dilarikan ke RSUD Sekayu, ada orang dari Puskesmas Babat Toman, bawa bungkusan kecil, katanya untuk dicampur dengan air di rumah kami, ke dalam bak mandi atau tampungan air lain”Pungkasnya.
Dari pantauan media ini dilapangan, di belakang rumah tersebut ada genangan air atau pembuangan air yang membuat genangan sehingga membuat genangan air kotoran tidak pernah kering dan diduga menjadi tempat berkembangbiak nyamuk DBD.
Disinggung mengenai apakah pernah ada upaya pencegahan penularan penyakit DBD di Desa Muara Punjung dari Puskesmas Babat Toman seperti penyemprotan fogging, pembagian serbuk untuk dicampur di penampungan air, atau sosialisasi DBD, Wawan mengatakan mengatakan tidak pernah ada upaya apa pun.
“Tidak pernah ada hal semacam itu dilakukan di Desa kami, baru setelah adik saya sakit dan di bawa ke klinik itu , ada orang puskesmas datang bawa sebungkus kecil serbuk, itu aja”Ujarnya.
Sementara pihak Dinas Kesehatan Muba maupun Puskesmas Babat Toman belum bisa memberikan tanggapan hingga berita ini diterbitkan belum ada tanggapan.(Dani/rls)