Ende, Prioritas.co.id – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) mengajak masyarakat Indonesia khusus Nusa Tenggara Timur untuk mencintai produk lokal dan cenderung menggunakan produk dalam negeri dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini bertujuan untuk mendorong dan mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang saat ini sedang diprakarsai oleh Pemerintah pasca Pandemi COVID-19.
Demikian disampaikan Ketua GMNI Cabang Kupang Christin Banase dalam pidatonya saat menghadiri acara Simposium Nasional Pembumian dan Penggeloraan Pancasila di aula Universitas Flores, Ende pada Selasa 31 Mei 2022.
Acara Simposium Nasional yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Nusa Tenggara Timur ini dalam rangka menyambut Hari lahir Pancasila 1 Juni 2022 esok.
Simposium Nasional ini dibuka secara resmi oleh Gubernur NTT Viktor Bung tilu Laiskodat dan dihadiri oleh Ketua DPRD NTT Emilia Nomleni dan beberapa Kepala Daerah.
Menurut GMNI, pandemi covid-19 yang melanda dunia dua tahun belakangan serentak melahirkan disrupsi secara massal dalam tatanan dunia yang lama menuju tatanan dunia yang baru (new world).
“Dampak pandemi Covid-19 yang berkepanjangan tentu mengganggu stabilitas nasional dan ketahanan bangsa, misalkan pelambatan pertumbuhan ekonomi, hilangnya lapangan pekerjaan dikarenakan pemutusan hubungan kerja (PHK)” jelas Christin.
Dikatakannya, Pandemi Covid-19 juga mempengaruhi angka kemiskinan meningkat di daerah-daerah, seperti yang dialami beberapa kabupaten di Provinsi NTT. Melihat hal ini, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) mendorong dan mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang saat ini sedang diprakarsai oleh Pemerintah.
GMNI juga serta mendorong upaya jangka panjang dengan menjalankan industri nasional dengan melibatkan para pelaku dunia usaha terkhususnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta mengajak masyarakat Indonesia agar menggunakan produk-produk lokal.
“Dengan demikian kemandirian ekonomi bangsa, seperti
yang dicita-citakan dalam tri sakti Bung Karno dapat terwujud” katanya.
Bung Karno menegaskan bahwa berjalannya demokrasi politik tanpa demokrasi ekonomi akan dapat menjerumuskan kaum marhaen ke dalam alam sama ratap dan sama tangis.
Lanjut Christin Dalam risalah mencapai Indonesia merdeka, Bung Karno menegaskan bahwa, dengan demokrasi politik dan ekonomi itu, maka rakyat Indonesia bisa diatur oleh rakyat sendiri sampai selamat, menjadi satu masyarakat yang tidak terjajah kapitalisme dan imperialisme.
“Dengan demokrasi politik dan ekonomi itu, nantinya rakyat bisa mendirikan negara Indonesia yang segala urusan politik dan ekonominya adalah oleh rakyat, dengan rakyat, bagi rakyat” tandasnya. (Arjuna)