Stop Pencitraan, Pemkab Muba Diminta Fokus Program Penanggulangan Kemiskinan

0
931
Satoto Waliun, tokoh masyarakat Muba, peduli Muba.

Prioritas.co.id.Muba – Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) diminta menyetop sejumlah kegiatan bersifat seremoni dengan tujuan pencitraan semata. Karena, yang dibutuhkan masyarakat Muba saat ini adalah program yang mampu menyentuh hingga kalangan terbawah untuk meningkatkan taraf hidup dimasa sulit ini.

“Buat apa seribu prestasi dan sederet tropy terpajang dilemari kaca kalau masyarakatnya lapar. Kita harus jujur mengakui kalau Muba sudah terpuruk, percuma punya APBD terbesar di Sumsel sementara masyarakatnya nomor tiga termiskin di Sumsel, ini yang harus dipikirkan, ” kata Satoto Waliun, tokoh masyarakat Muba, Peduli Muba, Minggu (27/01/2019).

Totok menyarankan, Lebih baik menghargai jerih payah dan ide atau kritikkan rakyat daripada membuat program baru sementara program sebelumnya tidak selesai.

“Evaluasi dulu program yang ada, selesai apa belum, ada manfaat atau tidak, perlu dilanjutkan atau tidak, baru buat program baru,” ujarnya.

Ia mengingatkan, jika kondisi ini tidak segera dibenahi maka Muba Maju Berjaya bisa dipastikan tinggal impian belaka. Sementara APBD Muba yang begitu besar tidak akan memberi manfaat bagi masyarakat Muba.

Ia mencontohkan, peristiwa memalukan yang terjadi akhir 2018 lalu, dimana Pemkab Muba lambat mengajukan APBD Perubahan. Hal ini menjadikan Muba sebagai satu satunya Kabupaten dan kota yang tak punya APBDP tahun 2018.

“Yang jadi korban adalah 335 PTT Kesehatan yang gajinya cuma dianggarkan 8 bulan, empat bulan terakhir mereka tak gajian, “imbuhnya.

Hal lain, lanjut dia, PTT dan honorer dikasih Tunjangan Hari Raya (THR) yang kemudian dipotong dari gajinya. Ada proyek didanai dana pinjaman SMI Rp450 Miliar yang ternyata juga tidak selesai, sementara bunga pinjamannya saja diperkirakan tak kurang dari Rp38 miliar setahun yang pastinya menjadi beban APBD setiap tahun.

“Saya tak habis pikir dengan kondisi ini, mau diapakan Muba ini? tolong beri jawaban,”pungkas Totok.

Terkait penanggulangan kemiskinan, Wakil Bupati Muba, Beni Hernedi, bersama stake holder terkait sudah melakukan Rapat Koordinasi Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2019 di Ruang Rapat Serasan Sekate, Selasa (22/1/2019).

Pada Rapat tersebut Kepala Badan Statistik Provinsi Sumsel yang diwakili Kepala Bidang Statistik Sosial, Drs Timbul P Silitonga MSi mengatakan, ada tren positif yang dicapai Pemkab Muba.Dari hasil pendataan BPS provinsi Sumatera Selatan bahwa dari 17 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumsel, Kabupaten Muba paling tinggi menurunkan angka kemiskinan sebesar satu persen pertahunnya. Artinya target menuju penurunan kemiskinan satu digit Musi Banyuasin tentu sangat bisa diwujudkan mengingat Musi Banyusian sejak tahun 2005 s.d 2018 strategi penurunan angka kemiskinan sudah teruji.

“Dalam strategi penurunan angka kemiskinan ini, penting juga gerakan dan tanamkan pola fikir ke masyarakat agar di usia produktif untuk bekerja, walaupun dengan kondisi pendidikan yang rendah. Sehingga dalam sebuah keluarga punya penghasilan yang mencukupi kebutuhan, dan tentunya bisa menurunkan angka kemiskinan, “ujarnya.

Sementara itu Kepala Bappeda Provinsi Sumsel diwakili Kepala Bidang Infrastrukrur Pengembangan Wilayah, Regina Aryanti ST yang turut hadir pada rapat, menyampaikan agar strategi yang dilakukan Kabupaten dan Provinsi dalam menurunkan angka kemiskinan agar tepat sasaran.

“Kami akui memang Kabupaten Muba berada ditingkat ketiga kategori Kabupaten/Kota miskin di Provinsi Sumsel, namun dalam penurunan jumlah angka kemiskinan Kabupaten Muba dikatakan tertinggi di Sumsel dalam menurunkan angka kemiskinan. Oleh karena itu kami optimis Kabupaten Muba bisa berpotensi mendukung program Sumsel menuju kemiskinan satu digit, “ungkapnya.

Wakil Bupati Muba, Beni Hernedi mengatakan, Pemkab Muba sudah 13 tahun terakhir ini memprogramkan dan kami fokus turunkan angka kemiskinan di Kabupaten Muba. Kemarin di Pemprov Sumsel telah menandatangani fokus turunkan angka kemiskinan satu digit. Dan Gubernur Sumsel juga mengungkapan soal daerah mana saja yang berpotensi membantu turunkan angka kemiskinan, disini Kabupaten Muba dinilai sangat berpotensi turunkan angka kemiskinan karena Pemkab Muba sangan concern atas perihal ini dan terbukti berdasarkan Data yang telah dipaparkan oleh BPS provinsi Sumsel dari data BPS Penurunan angka kemiskinan sejak tahun 2005 s.d 2018 jelas Capainnya dan terus menurun dari tahun ke tahun.

“Untuk menurunkan angka kemiskinan ini, menjadi tugas besar dan kami mengambil langkah untuk fokus terhadap ini, strategi kedepan yang harus kami lakukan untuk menurunkan angka kemiskinan ini yaitu segera bentuk unit pelayanan data terpadu satu pintu, seperti di Kabupaten Sragen yang merupakan daerah tercepat turunkan angka kemiskinan, kami berserta kepala OPD terkait komitment untuk fokus dan menekan angka kemiskinan tepat sasaran dan akan menggarap program program keberpihakan untuk pemberdayaan masyarakat miskin di daerah kami dan OPD kami Tahun 2019 ini yang rata-rata punya program pemberdayaan masyarakat , “kata Beni Hernedi. (dani)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here