Takut Kekerasan Oknum Guru, Siswa SMPN 02 Banyumas ini tak Mau Lagi Bersekolah

0
34

Prioritas.co.id, Pringsewu- Tabah Dedi Kurniawan bocah 12 tahun siswa kelas VII di SMP N 02 Banyusmas Kabupaten Pringsewu terpaksa harus keluar dari sekolahnya karena rasa takut dan trauma selalu menghantui dalam benak pikirannya.

Karena diduga telah mengalami kekerasan fisik yang dilakukan oleh wali kelasnya WP saat ia masih di bangku sekolah di karnakan masalah sepele.

Tambah merupakan bocah warga Dusun1 RT 04 / RW 01, Pekon Sri Rahayu Kecamatan Banyumas anak dari pasangan Paino dan Musri yang sehari harinya bekerja sebagai buruh tani.

Ia mengaku selain mendapat kekeras fisik kerap mendapat perkataan kasar dari sang wali kelasnya itu.

” Bukan saya aja tapi banyak lagi temen temen yang mendapat perlaku seperti saya yang di lakukan bapak WP,” kata Tabah Dedi Kurniawan ,kepada prioritas.co.id, Minggu (3/10) di kediamanya.

Bahkan dirinya, berkeinginan sekolah lagi namun syaratnya kalau WP guru wali kelasnya itu tidak lagi mengajar di SMPN 02

” kalau pak WP masih mengajar di situ saya tidak mau sekolah lagi ,” keluhnya.

Pristiwa itu terjadi Selasa 28 September 2021 .Akibatnya sejumlah siswa mengalami luka memar dan trauma diduga akibat kekerasan yang dilakukan WP terhadap mereka.

Apa yang di katakan Tambah senada di diceritakan oleh rekannya Ali Al Wafi (12)
saat kantor berita RMOLLampung mendamping di Rumah Perempuan dan Anak (RPA) berkunjung kerumahnya,
di Dusun 1 RT 01 /RW 01 Pekon Sri Rahayu Kecamatan Banyumas ,Sabtu ( 3/10).

Ia merupakan siswa kelas VIIa anak pasangan dari Suherman dan Hanifah yang sehari harinya bekerja sebagai buruh tani.

Ali mengatakan pernah juga mengalami kekerasan fisik seperti teman- temannya yang lainnya.Ia setiap hari nya berangkat sekolah masih memendam rasa takut kepada WP guru wali kelasnya itu

Atas kejadian yang di alaminya dan murid yang lain yang sering mendapat kekerasan fisik dan perkataan kasar .Ali berharap supaya WP guru wali kelasnya itu tak mengajar di SMP N 02 Banyumas lagi.

” Masih takut kalau ketemu bapak WP , kalau bisa jangan mengajar di sekolah kita lagi,” pinta Ali dengan nada polos.

Meski kasus dugaan kekerasan fisik yang di lakukan WP seorang oknum guru wali kelas dan juga menjabat sebagai wakil kepala sekolah itu sudah berujung damai

Namun hingga saat ini dugaan kasus kekerasan yang di lakukan oleh oknum guru terhadap siswa didiknya belum mendapat perhatian khusus dari pihak terkait terkesan menutup mata dan telinga.

Bahkan dari pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Pringsewu sendiri baru mengetahuinya.

Kepada Dinas Pendidikan Hipni mengakui baru mengetahui pristiwa itu .Tapi ia berjanji pihaknya akan segera menurukan tim guna mengcroschek kebenaran kejadian itu .

” Kita segera akan cros cek ke SMP N 2 Banyumas terkait hal kekerasan terhadap siswa.Dan kita akan mintai keterangan mulai dari Siswa, Guru, dan Wali murid SMPN tersebut,” kata Hipni di ruang kerjanya,Jum”at(1/10). (Saulin)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here