Terkesan Janggal, Proyek Senilai Rp 2,38 M Dinas PUPR Muba Dikerjakan Dengan Peralatan Seadanya

0
693

Prioritas.co.id.muba – Pengerjaan proyek Rehabilitasi Daerah Irigasi Pengage (IPDMIP) yang berlokasi di Desa Pengage, Kecamatan Sanga Desa Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan terkesan janggal. Pasalnya, meski tergolong besar, proyek yang menelan anggaran Rp2,3 miliar tidak didukung peralatan yang semestinya.

Pekerja dilokasi juga tidak menampik kondisi tersebut, mereka mengaku dari awal pengerjaan memang seperti itulah nya. Dimana mereka cuma berbekal cangkul, sekop dan gerobak dalam bekerja. Bahkan untuk mengaduk semen mereka melakukan nya dengan cangkul dan sekop. Jangankan peralatan sekelas ekskavator, mesin pengaduk semen (molen) pun mereka tak punya. Sekilas pekerjaan proyek tersebut tidak memberi kesan pekerjaan yang bernilai miliaran rupiah.

“Ada pengawasnya dari Bidang SDA Dinas PUPR, tapi saat ini tidak berada di lokasi.Kalau kami cuma mengerjakan saja,”kata salah satu pekerja yang dijumpai dilokasi belum lama ini.

“Pengawasnya hanya satu orang dan saat ini tidak berada ada disini. Kalau kami cuma nerusin pekerjaan ini,” ujarnya saat dibincangi wartawan media ini, Rabu (23/06/21).

Berdasarkan data yang tertera pada plank proyek dilokasi, proyek tersebut dikerjakan CV Rom Persada selaku pemenang tender dengan anggaran Rp2,85 M yang bersumber dari APBD Muba tahun 2021. Kegiatan yang dilaksanakan bidang SDA PUPR Muba berjudul Proyek Rehabilitasi Daerah Irigasi Pengage (IPDMIP) yang berlokasi di Desa Pengage, Kecamatan Sanga Desa Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan. Sementara kegiatan dilaksanakan selama 150 hari kalendernya.

Kejanggalan proyek tersebut juga diakui salsh satu warga Desa Pengage sebut saja ,(M), ia merasa proyek Rehabilitasi Daerah Irigasi yang menelan Anggra 2,3 Miliar tersebut dikerjakan asal-asalan. Meski mengaku dirinya bukan lah tenaga teknis yang ahli dalam pengerjaan proyek, tapi dirinya bisa memastikan bahwa setiap proyek pemerintah memiliki standar kerja yang jelas. Selain material berkualitas dengan standar nasional, peralatan pendukung juga ditetapkan bahkan ketika mendaftar sebagai peserta lelang di LPSE.

” Makanya melihat kondisi disini kesannya Janggal karena kita bersama tahu pengerjaan proyek pemerintah itu aturannya ketat. Ya tak habis pikir saja kok bisa membuat adonan semen dengan cangkul,”ujarnya.

Sejumlah pejabat PUPR Muba belum berhasil dikonfirmasi terkait hal ini. Awak media yang melakukan upaya konfirmasi kekantor PUPR Muba tidak berhasil menjumpai pejabat yang berwenang. Informasi dari salah satu staf PUPR mengatakan bagian SDA tengah disibukkan dengan kegiatan TMMD di kecamatan lLalan yang akses nya cukup jauh dan berada di daerah perairan. Sementara upaya lain melalui ponsel dan akun WhatsAppnya juga belum memberikan jawaban hingga berita ini diunggah. (Dani)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here