Prioritas.co.id. Gresik – Angin puting beliung yang terjadi pada Selasa (15/1/2019) petang merusak puluhan rumah di Desa Slempit, Kecamatan Kedamean, Gresik, Jawa Timur. Pohon-pohon bertumbangan menimpa rumah. Atap ambruk. Perabotan rusak. Kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Rabu (16/1/2019) kemarin, warga bergotong royong memperbaiki rumah. Total, ada 62 rumah yang rusak. Masing-masing tujuh bangunan rusak berat dan 55 lainnya rusak ringan. Sebuah truk milik warga juga ringsek tertimpa pohon.
Sutoyuono, seorang warga, bercerita, Selasa menjelang magrib hujan tiba-tiba mengguyur. Deras sekali. Angin juga berembus sangat kencang. Arahnya berputar-putar dan menerjang apa saja di sekitarnya. Saat itu genting rumah warga beterbangan. Atap ambrol. Pohon-pohon bertumbangan. Sebagian pohon besar bahkan menimpa rumah.
“Padahal anginnya cuma lima menit. Tapi, dampaknya luar biasa,” tutur Sutoyuono. Rumah lelaki 55 tahun tersebut juga rusak diterpa badai.
Yang terparah Dusun Lingsir, Desa Slempit. Di sana lebih dari 20 rumah rusak. Dua di antaranya tertimpa pohon besar. Salah satunya milik Imam Basuki, 46. Rumah itu baru dibangun pertengahan 2018 sehingga belum tuntas 100 persen.
Pohon besar tumbang dan menjebol atap rumah itu. Perabot yang sudah ditaruh di dalam rumah tersebut juga menjadi korban. Kulkas, kursi, lemari, dan TV. “Semuanya rusak tertimpa pohon,” tutur Imam.
Tembok rumahnya sudah doyong ke sisi kanan. Bisa ambruk sewaktu-waktu. Di sebelahnya ada rumah Rameni. Hampir semua genting rumah itu pecah tertimpa pohon.
“Nggak bisa ditempati. Rusak semua,” tutur lelaki 43 tahun tersebut. Warga kemarin ramai-ramai memotong dahan pohon yang menimpa rumah Rameni.
Angin lesus itu benar-benar kencang. Bukan hanya rumah dan pohon, dua tiang listrik PLN juga sampai ambruk. Akibatnya, aliran listrik terganggu.
Namun, pagi kemarin tiang listrik yang roboh tersebut sudah ditegakkan lagi. Pasokan listrik pun kembali normal.
Sekretaris Desa Slempit, Kuspriadi, menyatakan, kerugian akibat puting beliung mencapai miliaran rupiah. Sekitar Rp 1,2 miliar.
“Selain rumah, ada kendaraan yang rusak kejatuhan pohon,” ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, Tarso Sagito, menuturkan, timnya langsung membantu warga terdampak. BPBD akan menghitung kerugian akibat puting beliung.
“Kami koordinasi dengan pihak kecamatan untuk mendata kerugian warga,” katanya.
Tarso mengingatkan, kejadian serupa masih mungkin terjadi lagi seiring dengan masih tingginya curah hujan hingga sebulan ke depan. Hujan diikuti angin angin kencang masih mungkin kembali datang. “Bahaya seperti itu harus terus diantisipasi,” imbuhnya.
Selain rumah warga, SMAN 1 Kedamean terkena dampak puting beliung. Atap seng masjid sekolah berhamburan. Lima pohon roboh. Kemarin guru dan siswa berkerja bakti membersihkan sekolah.
“Siswa dipulangkan lebih cepat karena sekolah kurang kondusif,” kata Wakil Kepala Sekolah, Andik Basuki. (umar)