Prioritas.co.id.Natuna – Gubernur H. Ansar Ahmad menegaskan bahwa sebagai salah satu daerah yang menjadi wilayah terluar di Indonesia, Kabupaten Natuna membutuhkan infrastruktur komunikasi guna menjaga kedaulatan wilayah NKRI. Pembangunan jaringan komunikasi yang memadai menjadi hal yang mutlak untuk digesa oleh pemerintah.
“81. 952 jiwa penduduk Natuna adalah para penjaga terdepan dari negeri kita. Kepri khususnya Kabupaten Natuna membutuhkan perhatian khusus dari Pemerintah dalam hal komunikasi karena letak Natuna yang menjadi teras negara sangat riskan dari pengaruh negara asing,” ucap Gubernur H. Ansar Ahmad dalam acara ground breaking BTS bersama Menkominfo Johnny G. Plate di Desa Kelanga, Natuna, Kamis (22/4).
Menurut Gubernur Ansar dengan potensi yang dimiliki oleh Natuna maka sudah sewajarnya ketersediaan sinyal menjadi hal yang tidak bisa ditawar lagi. Gubernur Ansar memaparkan bahwa saat ini blok migas Natuna memiliki cadangan 46 triliun kubik yang merupakan salah satu yang terbesar di Indonesia. Di bidang kelautan, Natuna memiliki potensi satu juta ton hasil laut yang bisa dimaksimalkan.
“Potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Natuna ini harus kita jaga betul dengan adanya sinyal yang baik supaya masyarakat kita disini bisa segera melapor apabila ada kapal-kapal asing yang masuk ke wilayah kita,” papar Gubernur Ansar.
Pun meskipun pada tahap ini BAKTI Kominfo akan membangun 17 titik BTS. Menurut Gubernur Ansar jumlah tersebut masih kurang jika dibandingkan dengan blank spot yang ada di Natuna. Setidaknya dibutuhkan lagi 114 lagi titik BTS guna menjangkau keseluruhan wilayah Kepulauan Natuna.
“Karena itu saya mohon kepada Bapak Menteri agar melanjutkan terus program perluasan sinyal ini. Kedepan saya minta kepada Bupati Natuna agar menyiapkan terus segala izin-izin yang dibutuhkan untuk pembangunan BTS ini,” pinta Gubernur Ansar.
Selanjutnya Gubernur Ansar sangat mengapresiasi gerak cepat Menkominfo yang langsung meninjau langsung pelaksanaan pembangunannya BTS usai dirinya bertemu dengan Menkominfo beberapa waktu lalu.
“Saya mewakili masyarakat Kepri terkhususnya masyarakat Natuna mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Kementerian Kominfo atas program yang sangat memberdayakan masyarakat ini,” ucapnya.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyebutkan jika kedatangannya ke Kepulauan Riau ini memiliki dua tujuan. Yang pertama adalah memastikan masyarakat di daerah 3T memiliki akses sinyal yang bagus.
“Kita tidak bisa pungkiri apabila sinyal merupakan kebutuhan utama kita. Dalam urusan pemerintahan jaringan sinyal adalah yang krusial. Saat ini di masa pandemi pun anak-anak kita sangat butuh sinyal yang bagus untuk sekolah online. Inilah komitmen kami dalam membangun Indonesia di bidang IPTEK,” kata Johnny.
Tujuan keduanya adalah mengkaji pembangunan Indonesian Gubernur Cloud atau Pusat Data Pemerintahan di Batam. Proyek ini adalah untuk mewujudkan Satu Data Indonesia.
“Dengan adanya Satu Data Indonesia ini kebijakan-kebijakan Pemerintah Indonesia akan lebih mudah karena sudah memiliki data yang pasti dalam pengambilan keputusan,” ungkapnya.
Ground breaking BTS ini merupakan program Universal Service Obligation (USO) yang digagas BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika yang bertujuan guna menyatukan nusantara dalam hal ketersediaan sinyal di wilayah 3T. Pembangunan BTS ini dilaksanakan oleh Konsorsium yang terdiri dari perusahaan Fiberhome, Telkom infra, dan MTD. Program pembangunan BTS ini akan dibangun sebanyak 17 BTS untuk 17 desa di Natuna.
Turut hadir dalam acara ground breaking ini adalah Direktur Utama BAKTI Anang Latief, Bupati Natuna Hamid Rizal, Wakil Ketua I DPRD Kepri Hj. Dewi Kumalasari, dan sejumlah kepala OPD Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.
Sumber:Humasprovkepri