Rumah Adat di Kedondong Tak Terawat Dipenuhi Debu

0
181

prioritas.co.id. Pesawaran– Balai Adat Lampung Sai Batin, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran yang terletak di kecamatan setempat merupakan bangunan kebanggaan masyarakat Pesawaran, khususnya masyarakat Kedondong. Namun gedung tersebut terkesan tak terawat, bahkan jauh dari kesan sebagai gedung adat.

Menurut Pemangku Adat Lampung Sai Batin, Agus Bastian, mengatakan saat ini kondisi bangunan besar yang di bangun pada tahun 2001 tersebut kondisinya sangat memperhatinkan.

“Bangunan yang begitu megah saat ini justru tidak terawat. Padahal bangunan Balai Adat Lampung Sai Batin merupakan salah satu kebanggaan masyarakat kalangan tokoh adat sai batin di kecamatan setempat,” ujarnya kepada proritas co.id Sabtu (12/1).

Bangunan tersebut, kata dia jika di lihat sepintas lalu keadaan bangunan ini sangat menyeramkan bak rumah hantu.

“Hal ini sangat disayangkan sekali.Saat dilihat langsung dari dekat, bisa dipastikan seluruh ruangan gedung tak terawat, dan kondisi di dalam ruangan di penuhi debu debu tebal. Kondisi tersebut jelas menggambarkan tidak terawatnya bangunan tersebut,”ungkapnya.

Diungkapkan Agus Bastian, kondisi yang ada Itu jelas jelas menunjukan siapa pun yang melihat, jika
bangunan itu sama sekali tidak terawat dengan baik.

Padahal, sambung Agus, balai Adat Lampung Sai Batin tersebut, sejak dirikan tahun 2001, oleh pemerintah daerah telah dimandatkan kepada pemangku tokoh adat di Kecamatan Kedondong agar balai adat ini diberdayakan.

“Namun sangat disayangkan hingga hari ini balat adat ini belum diberdayakan dengan maksimal oleh masyarakat,” kata Agus Bastian.

Untuk itu, tegas Agus, pihaknya mendesak kepada Pemkab Pesawaran untuk segera melakukan perawatan terhadap gedung adat tersebut. Karena gedung tersebut merupakan gedung adat yang harus di hidupkan.

“Kita minta kepada pihak terkait,khususnya bapak bupati Pesawaran, Dendi Ramadhana berkenan memberikan perhatianya untuk segera mungkin melakukan perbaikan dan perawatan pada gedung ini,”tegasnya.

Dilanjutkan Agus, bahwa sejak di dirikanya bangunan tersebut sama sekali belum pernah disentuh perbaikan dan juga anggaran untuk perawatannya tidak ada, sehingga kondisinya sangat memprihatinkan.

“Jika gedung itu di perhatikan maka dapat difungsikan untuk berbagai kegiatan dalam upaya membangun masyarakat dan Kabupaten Pesawaran.Sebab kekayaan adat dan budaya daerah merupakan potensi yang sangat besar untuk membangun sebuah daerah,”pungkasnya. (enal prabu)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here