Prioritas.co.id, Tanggamus – Mempunyai akses penghubung yang nyaman dan aman saat dilalui tentunya sangat didamba oleh semua masyarakat. Namun tidak bagi warga di Pekon Darusalam Kecamatan Gunung Alip dan Pekon Kayu Hubi Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus.
Pasalnya, jalan penghubung terdekat harus menguji nyali dengan melintasi jembatan sepanjang 35 meter yang berdiri sekitar 10 meter diatas sungai Way Tebu dan jembatan hanya beralaskan kayu dan bambu yang sudah lapuk dimakan usia.
Mirisnya, jembatan itu telah 7 tahun lebih dibiarkan rusak tanpa perbaikan, kondisi jembatan sangat berbahaya untuk dilalui dikarenakan kontur kayu dan bambunya sudah sangat rapuh sewaktu-waktu bisa saja runtuh.
Alih-alih demi keselamatan, sehingga masyarakat harus rela berkorban dengan cara mencari jalan berputar 4 KM lebih demi nyawa yang tidak bisa dibeli. Sehingga warga disana berharap dan bertumpu kepada perhatian pemerintah guna pembangunan jembatan tersebut.
Seperti disampaikan Yudi sebagai pengguna jembatan tersebut mengatakan, bahwa sebenernya ia terpaksa melintas walaupun dengan sangat ngeri saat bekerja mengangkut pisang, namun untuk berputar jalan sangatlah jauh.
“Agak ngeri juga pak ngelewatin jembatan itu, karena pekerjaan saya ngambil pisang di kebun dengan muatan berlebih takutnya nanti ambruk pas saya lewatin karena kelebihan beban, karena kalo saya jalan muter itu kejauhan,” kata Yudi ditemui prioritas.co.id saat melintasi jembatan tersebut, Sabtu (6/3/21).
Menurut Yudi, kondisi jembatan tersebut sudah sekitar 7 tahun lebih dibiarkan rusak tapi belum ada perbaikan sama sekali.
“Ini sudah 7 tahun lebih, katanya mau dibangun tapi sampai saat ini belum diperbaiki,” ujarnya.
Atas hal itu, Yudi berharap kepada pemerintah agar dapat membangun jembatan yang kokoh sehingga masyarakat bisa dengan tenang melalui jembatan tersebut.
“Karena jika tidak segera diperbaiki takutnya akan memakan korban. Masa harus ada korban dulu baru dibangun,” tandasnya. (Asrul)