Prioritas.co.id, Lumajang – Bupati Lumajang Thoriqul Haq M.ML bersama kementrian lingkungan hidup dan kehutanan Siti Nurbaya dalam rangka paparan progam (20/11/2020)
Cak Thoriq sapaan akrab Bupati Lumajang menyampaikan dalam paparannya perluasan dan pemanfaatan perhutanan sosial kepada masyarakat, konsep FOOD ESTATE bisa menjadi percontohan nasional.
“Baru saja, saya menyampaikan paparan program kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, lbu Siti Nurbaya Bakar, terkait dengan perluasan perhutanan sosial sekaligus perluasan pemanfaatan kepada masyarakat. Bu Menteri menyampaikan bahwa contoh nyata di Desa Burno yang ada di Lumajang, bisa dikembangkan menjadi
konsep FOOD ESTATE yang bisa jadi
percontohan nasional”. Paparnya
Cak Thoriq juga menyampaikan konsep FOOD ESTATE guna pengembangan kedaulatan pangan di lakukan secara terintegrasi dari seluruh sektor.
“Apa itu F0OD ESTATE. Adalah konsep untuk pengembangan kedaulatan pangan yang dilakukan secara terintegrasi dari seluruh sektor pertanian, perkebunan, peternakan
dalam satu area dan kawasan. Jadi, akan ada perluasan di beberapa desa di sekitar kecamatan senduro yang akan masuk dalam perencanaan pengembangan. Intinya, program ini untuk pengelolaan pangan berkelanjutan dari hulu hingga hilir. Tentunya, ujungnya adalah peningkatan
kesejahteraan masyarakat”. Jelasnya
Masih menurut Thoriq kawasan penunjang penguatan kualitas SDMM adalah Bumi perkemahan Glagaharum dan kawasan pendidikan UIN KH AHMAD SiDiQ yang nunggu proses tindak lanjut keputusan Presiden di sekretariat negarat.
“Selebihnya, saya menyampaikan kawasan penunjang untuk penguatan kualitas SDMM, yaitu kawasan BUMI PERKEMAHAN di Desa Glagaharum yang telah dimulai pengembangannya, dan kawasan pendidikan UIN KH. AHMAD SIDIQ yang akan membuka
Fakultas Kehutanan, Pertanian, lImu
Lingkungan dan Peternakan, yang saat ini dalam proses tindak lanjut Keputusan Presiden di sekretariat Negara”. tegasnya
Lebih jauh Bupati Lumajang berharap prioritas pengembangan sekitar TNBTS yang telah menjadi KSPN perlu intervensi kolaborasi pemerintah pusat dan daerah sehingga mempercepat konektivitas dan kesinambungan potensi pariwisata yang mulai berkembang.
“Selanjutnya, prioritas pengembangan disekitar TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) yang telah menjadi Program KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) juga perlu intervensi kolaboratif antara Pemerintah Pusat dan Pemda Lumajang. Sehingga harapannya ada
percepatan yang konektifitasnya
berkesinambungan antara potensi
pariwisata yang telah tumbuh, sambung dengan potensi pariwisata yang mulai berkembang”. pungkasnya ( Red/Rhm)