Prioritas.co.id, Tanggamus – Bupati Tanggamus Hj. Dewi Handajani, menerima kunjungan kerja Bupati Garut Provinsi Jawa Barat Hi. Budi Gunawan, di Ruang Rapat Utama Kantor Bupati Tanggamus, Jum’at (09/10/2020).
Adapun kunjungan Bupati Garut dan jajaran, dilakukan dalam rangka Study Banding tentang Program Kampung Iklim (Proklim), dimana Kabupaten Tanggamus meraih Penghargaan Terbaik Utama dari Menteri Lingkungan Hidup pada tahun 2019 lalu.
Dalam kunjungannya tersebut Bupati Garut didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Garut Hj. Diah Kurniasari, beserta jajaran Pemkab Garut.
Turut bersama Bupati, Wakil Bupati Tanggamus, Hi. AM.Syafi’i, Sekdakab Hamid H. Lubis, para Staf Ahli, Asisten, Kepala OPD, serta Ketua TP PKK Kabupaten Tanggamus Hj. Sri Nilawati dan Ketua DWP Ny. Nur’aini Hamid Lubis.
Dalam sambutannya Bupati menyambut gembira kunjungan Bupati Garut dan jajaran. Beliau berharap agar dari Study Banding Proklim yang di lakukan oleh Pemerintah Kabupaten Garut, dapat berimbas terhadap program yang dilaksanakan di Kabupaten Garut maupun di Kabupaten Tanggamus.
Bupati menerangkan, bahwa untuk Program Kampung Iklim (Proklim), pada tahun 2019 Kabupaten Tanggamus meraih Penghargaan Proklim Utama yang diraih Pekon Gisting Bawah, Kecamatan Gisting. Sedangkan untuk tahun 2020, telah diverivikasi 1 Pekon yaitu di Pekon Ngarip Kecamatan Ulubelu.
Selain itu Bupati juga memaparkan sejumlah program lainnya, seperti 1 Pekon 1 Ambulance, USG di setiap Puskesmas dan program pengembangan UMKM.
Adapun Bupati Garut, Rudy Gunawan, menyampaikan terima kasih atas sambutan dari Bupati Tanggamus beserta jajaran.
Menurut Rudy, masalah lingkungan menjadi permasalahan yang serius di Pulau Jawa. Dengan adanya peningkatan suhu yang cukup signifikan serta peningkatan efek rumah kaca.
“Oleh karena itu Pemda Garut mau belajar di Kabupaten Tanggamus. Karena disini ada beberapa perencanaan yang dikelola oleh Pemerintah Daerah dan Desa, menggerakkan masyarakat. Membuat kesadaran sendiri, membuat inovasi dan tentu dengan mitigasi bagaimana masalah lingkungan menjadi bagian dari kebutuhan hidup sehari-hari,” kata Rudy
“Tentu gerakan yang dilakukan oleh pemerintah daerah ini, mengajak semua stakeholder yang terencana dan penuh inovasi. Oleh sebab itu kami melihat bahwa hal yang berhubungan dengan demografi Garut dan Tanggamus hampir sama, tetapi kami digarut masuk didalam satu wilayah yang mempunyai resiko kebencanaan yang paling tinggi. Tentunya kamipun ingin belajar juga,” ungkap Rudy.
Rudy melanjutkan, pihaknya juga ingin belajar tentang bagaimana desa diberikan dorongan untuk menyediakan fasilitas ambulan, sebagaimana yang dilakukan di Tanggamus dengan program 1 Pekon (desa) 1 Ambulance, serta tentang pengadaan alat pemeriksaan kehamilan atau USG di Puskesmas.
“Sekali lagi dalam rangka studi banding Proklim, kami lebih mengedepankan dalam posisi bagaimana kita meniru dengan tim khusus dari masyarakatnya.”
“Inti dari pada proklim ini adalah bagaimana masyarakat dilakukan oleh penguatan pemerintah dan stakeholder membuat suatu perencanaan mitigasi dalam rangka menurunkan panas bumi yang diakibatkan oleh efek rumah kaca dan suhu laut dan lainnya bisa mempengaruhi hal itu,” pungkas Bupati Garut.
Dalam kesempatan itu, dilakukan pemaparan secara audio visual serta diskusi tentang Proklim yang dipandu oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tanggamus.
Usai pemaparan, Bupati Garut dan rombongan melanjutkan kunjungannya ke gerai UMKM Tanggamus sekaligus ramah tamah di Rumah Dinas Bupati di Kotaagung.(Rls)