Banyak Transimisi Lokal, Tanggamus Masuk Zona Orange Penyebaran Covid-19

0
130
Foto : IG. Dinkes Provinsi Lampung.

Prioritas.co.id, Tanggamus – Kabupaten Tanggamus masuk zona orange kasus Covid-19 yang artinya termasuk daerah resiko sedang. Level ini lebih berat dari zona kuning yang selama ini melekat bagi Tanggamus.

Menurut Sekretaris Dinas Kesehatan Tanggamus Taman Prasi, penentuan warna zona asalnya dari pusat yakni Komite Percepatanan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

“Jadi kondisi di Tanggamus telah dianalisis oleh pusat dan hasilnya ditetapkan sebagai daerah zona orange. Jadi bukan provinsi yang menentukan tapi pemerintah pusat,” kata Taman Prasi, kemarin Kamis (25/9/20).

Ia mengaku, untuk itu memang ada penilaian khusus dalam menentukan suatu daerah terkategori zona hijau, kuning, orange dan merah. Dan dari hasil analisis perkembangan terbaru Tanggamus masuk zona orange.

Salah satu kriteria daerah menjadi zona orange karena sudah terjadi transmisi lokal, atau penyebaran Covid-19 dari dan di dalam daerah itu sendiri.

Bukan kasus yang datang dari luar lalu masuk. Melainkan kasus sudah timbul dan menyebar di dalam daerah tersebut.

Contoh yang sangat terlihat adalah dari kasus 06. Mulanya hanya satu orang, ternyata sudah menyebar ke orang sekitarnya. Lalu orang sekitar menyebar lagi ke keluarganya masing-masing.

“Jadi dengan zona orange saat ini maka kami minta masyarakat hindari berkerumun karena kita tidak tahu siapa orang yang sudah terinfeksi Covid-19,” harapnya.

Ia juga minta masyarakat agar utamakan ada di rumah. Jika keluar hanya untuk kepentingan yang penting seperti bekerja. Lalu terapkan protokol kesehatan seperti pakai masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan pakai sabun atau handsanitizer.

“Pencegahan bukan saja oleh pemerintah tapi seluruh masyarakat harus bertanggung jawab, caranya dengan benar-benar terapkan protokol kesehatan, dan hindari stress,” terangnya.

Ia mengaku, dengan kondisi zona orange maka sementara ini pihaknya masih mengandalkan upaya tracing dari kasus-kasus yang sudah timbul. Belum sampai pada rapid tes atau tes PCR dalam sekala besar.

“Kami masih andalkan tracing, kalau rapid tes atau PCR massal skala besar belum, masih dari adanya kasus yang terkait dengan kasus tersebut,” pungkasnya. (Zulkarnain)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here