“Mengejutkan” Beberapa Demonstran Didepan Kantor BPN Lumajang Diduga Tidak Tau Maksud Dan Tujuannya

0
1486

Prioritas.co.id Lumajang- Demo yang terjadi didepan kantor BPN Lumajang pada Rabu (19/8/2020) siang. Ada pengakuan bebeberapa orang yang mengejutkan bahkan diantaranya ada yang mengaku tidak tahu maksud dan tujuan berunjuk rasa didepan kantor BPN tersebut.

Seperti dikatakan inisial RM, warga Pandan ArumĀ  yang turut serta dalam aksi demo mengaku tidak tahu menahu maksud dan tujuan aksi demo. “Pokoe di ajak, ngoten,” ucapnya dalam logat jawa yang artinya ‘pokoknya di ajak gitu’.

Hal senada juga disampaikan oleh inisial SR, warga Desa Selok Anyar. Bahkan, ia mengutarakan jika akan adanya aksi demo tersebut, dirinya mengatas namakan rakyat merasa ditipu.

“Aslina rakyat panika etipu. Acaranya ngajek genika benni acara demo ke tambak, acara masalah pasir, termasuk kartu kendali. Mon tak norok demo tak olle alako pasir pole, senika aslina acara genika,” ucap SR, dalam bahasa Madura, yang artinya “Aslinya rakyat itu ditipu, acaranya ngajak bukan acara demo tambak, masalah pasir, termasuk kartu kendali. Kalau tidak ikut demo tidak boleh bekerja pasir lagi begitu acara itu aslinya,” terangnya saat dihubungi melalui sambungan telepon Kamis (20/8/2020).

Terpisah salah satu dari korlap demo, Nawawi, juga mengaku terkejut ketika mendengar bahwa yang di perjuangkan pada aksi demo tersebut berbeda dengan tujuannya. Menurutnya aksi demo yang ia lakukan dalam rangka memprotes PT Luis yang disinyalir ada banyak pelanggaran.

“Yang ikut demo itu kan dari berbagai tempat, diantaranya dari bago dari pasirian dari pandan arum dari pandan wangi, itu kan banyak orangnya, yang dari pandan arum saya tidak tahu, tujuannya ikut kemarin ndak tahu,” ucapnya.

Bahkan yang lebih mengejutkan lagi, tidak ada singkronosasi antar korlap dan diduga memiliki tujuan masing-masing. “Kalau dari pihak saya jelas, karena yang saya advokasi masyarakat,” ungkap Nawawi.

Lebih lanjut dia menjelaskan, jika GEMPAR mempermasalahkan terkait cemoro sewu dan sudah berkirim surat ke DPRD. Menurutnya cemoro sewu ada sebelum PT Luis. Karena ada kesamaan sehingga membuat satu aliansi. “Namun pada kenyataannya, dirilis yang banyak di keluarkan kemarin itu tidak spesifikasi, cemoro sewu tidak terikut didalamnya, saya tidak terima itu sebenarnya, karena sebenarnya tuntutan saya sebenarnya terkait cemoro sewu, jadi ada dua kepentingan,” ujarnya.

“Yang mengawal PT Luis itu secara lingkungan saya, karena di pesisir, takut melanggar lingkungan dan lain sebagainya. Seiring perjalanan waktu yang dilakukan PT Luis itu kan mereklamasi bekas tambang ilegal yang ditinggalkan pra salim kancil itu, saya anggap baik itu, saya terima kasih keberadaan PT Luis itu, namun di akhir-akhirnya itu ternyata melampaui sempadan pantai. Terkait tanah salim kancil itu saya tidak mau masuk kesana karena itu persoalan pribadi, ini murni lingkungan dan advokasi masyarakat. Diluar itu nanti akan saya bahas di forum. Kalau terpaksa saya akan keluar dari aliansi ini, begitu,” pungkasnya.
(team)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here