Hadiri Rembuk Stunting, Cik Ujang Teken Komitmen Penurunan Stunting di Kabupaten Lahat

0
79

Prioritas.co.id, Lahat —
Pemerintah Kabupaten Lahat menggelar kegiatan Rembuk Stunting yang di buka secara langsung oleh Bupati Lahat Cik Ujang SH yang mengambil tema ” Aksi konvergensi percepatan penurunan Stunting Kabupaten Lahat 2020 ” , Senin (29/06/2020) Bertempat di ballroom hotel grand Zuri Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan.

Rembuk Stunting tahun 2020 ini dilaksanakan melalui video conference dengan menggunakan aplikasi zoom dengan tetap menerapkan protokol kesehatan .

Tampak hadir di kegiatan Bupati Lahat Cik Ujang SH, Dandim 0405/Lahat Letkol Kav Sungudi SH MH, Ketua DPRD Fitrizal Homizi ST, Ketua TP PKK Lahat Lidyawati Cik Ujang beserta anggota, Wakil Bupati Lahat H.Haryanto SE, MM, SKPD, Camat, dan kades di kecamatan Lahat. Dan Nara sumber secara virtual dr TB Rahmat sentika SP.A Mars.

Bupati Lahat Cik Ujang SH mengatakan rembuk Stunting merupakan suatu langkah penting yang harus dlakukan untuk memastikan terjadinya integrasi pelaksanaan intervensi penurun Stunting secara bersama sama antara OPD penangung jawab layanan dengan sektor/ lembaga non pemerintah dan masyarakat .

Pemerintah secara bersama sama akan melakukan konfirmasi sinkronisasi, dan sinergisme hasil analis situasi dan rancangan rencana kegiatan dari OPD penangung jawab layanan dengan hasil perencanaan partisipatif masyarakat yang di laksanakan melalui Musrenbang Kecamatan dan Desa dalam upaya penurunan Stunting.

Pelaksanaan percepatan penurunan Stunting ada 8 aksi integrasi yang di lakukan yaitu :
1. Identifikasi sebaran Stunting ,cakupan layanan, ketersediaan program dan kendala dalam pelaksanaan integrasi intervensi gizi .
2. Menyusun rencana kegiatan untuk meningkatan pelaksanaan integrasi intervensi gizi
3. Menyelenggarakan rembuk Stunting tingkat Kabupaten/ Kota
4. Memberikan kepastian hukum bagi Desa untuk menjalankan peran dan kewenangan Desa dalam intervensi gizi terintegrasi .
5. Memastikan tersedianya dan berfungsi kader yang membantu pemerintah desa dalam pelaksanaan intervensi gizi integrasi di tingkat Desa
6. Meningkatkan sistem pengelolaan data Stunting di tingkat Kabupaten/Kota
7.melakukan pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak balita dan publikasi angka Stunting Kabupaten/Kota
8. Melakukan review kinerja pelaksanaan program dan kegiatan terkait penurunan Stunting selama satu tahun terakhir .

Sebagai suatu langkah penting untuk memastikan terjadinya integrasi pelaksanan intervensi penurunan Stunting antara organisasi, perangkat daerah(OPD) penangung jawab layanan dengan organisasi masyarakat, organisasi keagamaan maupun organisasi kelembagaan non pemerintahan dan swasta dibutuhkan keterlibatan semua pihak dan kita berkomitmen menangani Stunting dengan program yang di jalankan dan terinplementasi secara terpadu.

“Melalui kegiatan rembuk Stunting ini di harapkan kepada semua Camat, Lurah dan Kades agar memperhatikan kondisi kesehatan masyarakat terutama ibu hamil dan balita di wilayahnya masing masing dengan melibatkan semua unsur ketua RT kader posyandu, karang taruna dan lembaga masyarakat lainnya”, ujarnya .

Cik Ujang juga mengajak menghimbau dan mengintruksikan” Mari kita bersama sama mengatasi masalah stunting di Kabupaten Lahat secara menyeluruh konferenshif dan terpadu”, pungkas Bupati .

Di lanjutkan penandatangan MOU pencegahan Stunting di Kabupaten Lahat .

Terpisah kepala dinas Kesehatan Kabupaten Lahat melalui Kabid P2P Agustia Ningsih SKM MM mengatakan stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi sehingga anak lebih pendek untuk usianya.

Dalam kegiatan rembuk Stunting ada penandatanganan komitmen dari kepala daerah dan seluruh elemen terkait untuk bekerjasama dalam penurunan Stunting .
Untuk intervensi penurunan Stunting harus di lakukan bersama sama, ada kerjasama dari sektor terkait .

Dalam penurunan stunting, Agustia Ningsih menghimbau,” Untuk masyarakat Kabupaten Lahat khususnya untuk ibu hamil, ibu punya balita dan menyusui. pada saat masa kehamilan harus rajin periksa kehamilan di posyandu, dan tenaga kesehatan. Kemudian pada masa kehamilan, ibu hamil harus benar benar menjaga asupan gizi ,supaya anak yang di kandung sehat sampai di lahirkan karena Stunting ini kekurangan gizi kronis pada saat hamil dalam kandungan”, ujarnya .

Masih katanya “Kemudian pada saat bayi lahir di berikan ASI ekslusif sampai usia 6 bulan, selanjutnya di tambah makanan pendamping ASI sampai usia dua tahun, dan bagi yang punya balita harus rajin ke posyandu supaya bisa di pantau tumbuh kembang balitanya”, ujarnya . (EY)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here