Prioritas.co.id Surabaya- Pada tahun 2020 merupakan tahun politik tingkat daerah. Banyak calon kader partai maupun non partai, berlomba-lomba untuk merekomendasikan maju dalam pencalonan tingkat domestik. Namun, juga banyak yang salah memahami proses pencalonan internal partai.
Hal tersebut terjadi pada Partai Golkar. Surat tugas bakal calon kepala daerah, disalah arti menjadi surat rekomendasi satu-satunya dari partai untuk mendapat dukungan.
Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu (BAPILU) Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung (24/03/2020) mengklarifikasi konsep pemahaman yang kurang tepat tersebut. Menurutnya, terkait surat tugas bakal calon kepala daerah adalah bersifat sementara. Surat tugas tersebut berfungsi untuk menjaring beberapa nama yang memiliki elektabilitas yang kuat.
Dia juga menyampaikan, penetapan nama para calon harus menunggu hasil survei. “Namun keputusan akhir nanti akan dilihat perkembangannya, dengan pertimbangan utama yakni eletabilitas para bakal calon,” katanya saat di konfirmasi via Whatsapp.
Ketika hasil pelaksanaan survei elektabilitas tersebut selesai.partai Golkar akan memilih sesuai dengan nilai tertinggi.dia juga berharap dalam proses ini para calon tetap tenang. Tidak mengambil langkah yang di luar kewajaran Apalagi mencoreng citra partai.
Proses penetapan hasil survei tersebut merupakan langkah terbaik yang telah di putuskan secara bersama dalam internal kepengurusan partai Golongan karya.
Sementara saat ini, tahapan yang dilakukan partai beringin tersebut sudah sesuai. Yakni memilih para calon jauh-jauh hari. Kegunaanya untuk mempersiapkan dan mematangkan strategi pemenangan. “Hingga saat ini Partai Golkar sudah sampai pada tahap menetapkan nominasi bakal calon kepala daerah pada setiap wilayah, yang akan mengikuti Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) secara serentak pada pertengahan tahun nanti,” ungkapnya (Rhm)