Prioritas.co.id, Natuna – Masyarakat Kepri pada khususnya warga nelayan Natuna tidak perlu khawatir. Pasalnya, Pulau Natuna adalah bagian dari Negara Republik Indonesia (NKRI)
Hal disampaikan Presiden Republik Indonesia (RI) Ir. H Jokowi Dodo saat kunjungan kerjanya ke Pulau Natuna, Provinsi Kepri. Rabu (08/01/2020)
RI satu ini juga berdialog dengan masyarakat yang sebagian besar berpropesi sebagai nelayan terkait, komplik menasnya hubungan China dan Indonesia di perairan Laut Natuna Utara akhir-akhir ini, berusaha menenangkan warga.
Masyarakat tidak perlu khawatir. Pulau Natuna ini adalah bagian dan tidak terpisahkan dari NKRI yang tidak dapat diganggu gugat oleh siapun”Terang Jokowi kepada warga Pulau yang berpenduduk sebanyak 81 ribu jiwa ini.
Penegasan itu disampaikan Jokowi saat bertemu nelayan natuna di sentra perikanan Selat Lampa dan masyarakat penerima sertifikat hak atas tanah di Kantor Bupati Natuna Bukit Arai.
Jokowi menghimbau kepada seluruh nelayan natuna untuk memaksimalkan alat-alat tantkapn agar semua nelayan tradisional natuna dapat bersaing dengan nelayan-nelayan asing yang sering melakukan ilegal fiksing atau melakukan pencurian ikan di wilayah perairan laut Natuna.
Selanjutnya kata Jokowi bahwa, pemerintah sudah banyak mengeluarkan dana dalam membangun kebutuhan sentra kelautan dan perikanan di Natuna.
” Tentunya hal ini harus ada manfaat bagi masyarakat nelayan tradisional dalam menjual dan menampung ikan-ikan hasil tangkapan para nelayan dan ada manfaat tak sentra perikanan ini dibangun, Jelas dan pasti ada manfaatnya,” ungkapJokowi.
Ditambahkan jokowi, sejak beroperasinya sentra perikanan ini dirinya mendapat laporan seluruh hasil tangkapan nelayan tertampung dan tidak susah lagi menjual ikan.
“Hanya tinggal keseriusan para nelayan tempatan dalam mempersiapkan segala sarana dan prasarana alat-alat tangkapnya untuk dapat menunjang hasil produksi tangkapannya yang akan dapat meningkatkan kesejahteraan para nelayan itu.”ujarnya.
Terkait alat-alat tangkap lanjut Jokowi, pemerintah telah mengucurkan berbagai bantuan yakni, kapal, jaring dan sebagainnya.
“Semua yang telah diberikan oleh pemerintah itu harus dimanfaatkan dengan baik, kalau ada yang rusak dan sebagainnya harus dilakukan perbaikan, jangan tunggu pemerintah untuk perbaikan hal tersebut.”tegasnya. (*)
Editor Aliasar.