Prioritas.co.id, Batam – Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun sangat mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Batam yang mencapai 4,5 persen pada trimester I Tahun 2018 ini. Target pertumbuhan ekonomi sebanyak 7 persen pada Tahun 2019 nanti optimis tercapai. Apalagi berbagai pihak dan seluruh komponen masyarakat saling mendukung dan bekerja keras.
Hal itu diucapkan Gubernur pada acara Diskusi khusus untuk kemajuan ekonomi Kepri ke depan dengan tema Membedah dan Menyikapi Pertumbuhan Ekonomi Batam Triwulan I/2018, Rabu (3/7) di Grand I Hotel Batam.
Hadir dalam kesempatan tersebut mewakili Dubes RI Singapura, Direktur Indonesia Invesment Promotion Center (IIPC) Singapore Ricky Kusmayadi, Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo, DPRD Kepri Taba Iskandar, Ketua KADIN Kepri Ma’ruf Maulana, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepri Gusti Reizal Putra, Ketua HIPMI Batam Huzeir Zul, Para pengusaha, pelaku pariwisata, dan UMKM.
“Kehadiran para undangan, pengusaha dan masyarakat pada acara ini menunjukan bahwa masyarakat Batam mempunyai perhatian besar untuk kemajuan ekonomi Kepri. Saya sangat mengapresiasi sekali. Saya sangat optimis Kepri bisa keluar dari krisis ini dan kembali menjadi poros ekonomi nasional dan dunia,” tegas Nurdin.
Nurdin juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat, stake holder, pengusaha atas kekompakan dan kerja keras pantang menyerah yang terus dilakukan untuk mendongkrak kembali ekonomi Batam.
Pemerintah daerah, lanjutnya juga tidak tinggal diam. Berbagai kemudahan dalam pelayanan akan terus diperbaiki. Penyerapan anggaran yang merata dan perbaikan infrastruktur.
“Kita harus optimis bahwa Kepri bisa kembali ke kejayaan ekonomi. Jika Batam sudah menggeliat kembali, kita dorong juga bersama-sama pertumbuhan ekonomi di Kabupaten/Kota lainnya di Kepri,” ajak Nurdin.
Harapan yang sama juga disampaikan Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo. Dia mengatakan mulai menggeliatnya ekonomi Batam pada hari ini bukan karena kerja keras satu instansi, tetapi seluruh instansi yang ada di Batam dan seluruh stake holder.
“Kemajuan ini tidak bisa dilakukan sendiri, kecuali bersama. tidak ada instansi mana pun yang mengklaim diri bahwa ia lah yang bertanggung jawab atas semua ini. Baik secara internal, bilateral dengan pelaku usaha,” tukasnya.
Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 7 persen pada tahun 2019 nanti itulah , maka BP Bata mengkaji dan membedah apa yang sudah dicapai Batam dan apa lagi yang akan dilakukan lagi ke depan.
Kajian dan bedah tersebut melibatkan pemerintah daerah, Dubes RI untuk Singapura, Pengusaha, dan pengamat ekonomi.
Sehari sebelum sebelumnya BP Batam telah mengadakan pertemuan dan diskusi dengan para pengusaha dan pelaku UKMK dan menghasilkan beberapa kesimpulan. Diantaranya memperjelas pelaksanaan FTZ, mencari destinasi wisata baru, meningkatkan pelayanan pelabuhan, dan mendorong ekspore. (Humas)