Dimusim Kemarau, Sungai Way-Waya, Pamungkas Kebutuhan Air Masyarakat Pagelaran Utara

0
88

 

Prioritas.co.id, Pringsewu – Darurad kekeringan air di Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung sudah mulai dirasakan disetiap Kecamatan hingga merambah ke-Pedesa’an. Terutama lahan pertanian tak luput dari faktor kekeringan pasalnya, tanaman para petani sudah banyak tidak produktif karena beberapa bulan terakhir ini tidak terairi.

Misalkan, seperti yang terjadi di wilayah kecamatan pagelaran Utara, kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, sudah beberapa bulan terakhir ini Kecamatan tersebut diganyang musim kemarau sampai teduduk. Menghadapi musim kemarau yang cukup menyiksa, kebanyakan masyarakat yang sudah mulai terasa tersiksa akibat kekurangan air dampak dari terjadinya musim kemarau, tidak sedikit dari mereka memanfaatkan Sungai way-waya sebagai pamungkas penyelamat, untuk kepentingan cuci dan mandi.

” Kedatangan hujan, ini sudah sangat ditunggu-tunggu kami karena, datangnya musim hujan sudah sangat dibutuhkan,” kata Yanto (38) warga pagelaran Utara kepada media ini kamis, (04/09/2019).

Diungkap Yanto, sudah hampir beberapa bulan ini kekeringan melanda, dengan adanya musim kemarau yang cukup lumayan lama, kami semua masyarakat pagelaran Utara, sudah mulai merasa kesulitan air.

“Bisa juga dilihat, begitu banyaknya warga disini memanfaatkan sungai Way-waya, baik itu digunakan untuk pengairan persawahan, perkebunan, hingga pada inti kebutuhan masyarakat yaitu, cuci dan mandi, baik itu masyarakat Fajar Mulia, Giri Harjo, Sukamaju, Giritunggal, bahkan sungai tersebut juga dimanfaatkan oleh kecamatan yang lainnya yang berada di bagian utara Kecamatan pagelaran Utara, untuk itu ekosistem sungai waya harus betul-betul kita jaga kebersihannya jangan sampai sungai tersebut menjadi rusak, karena sungai itu merupakan sungai penyelamat kami sebagai pamungkas, seperti sekarang ini. “Beber Yanto.

Dari pantauan awak media Jum’at (04/10/2019), dampak kekeringan yang ditimbulkan dari musim kemarau terlihat dengan jelas di mana persawahan milik warga mulai kering tanpa air sehingga, membuat tanah pertanian warga menjadi pecah pecah. Selain itu, juga nampak terlihat begitu banyaknya warga yang mendatangi Sungai way-waya untuk memanfaatkan sumber air sungai tersebut untuk mencukupi kebutuhan akan kekurangan air. (Davit Segara)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here