Menyayat Hati, Selembar Surat Ibu untuk Aga Trias Tahta Mahasiswa Meninggal saat Diksar Unila

1
5342
“Surat Ibu Untuk Aga” (Sumber : akun facebook Eka Thirta Maharani)

Prioritas.co.id, PRINGSEWU – Selembar surat bertinta hitam ditujukan kepada almarhum Aga Trias Tahta muncul di media sosial facebook. Bait-perbait kertas tulisan tangan tersebut sungguh menyayat hati.

Belum diketahui pasti siapa yang membuat tulisan berjudul “Surat Ibu Untuk Aga” tersebut, namun tulisan yang dipublish oleh akun facebook Eka Thirta Maharani diduga ditulis oleh keluarga Aga.

Sekitar 27 baris tulisan, dengan beberapa coretan diduga dituliskan ketika penulisnya merasakan kepiluan hingga menggoreskan doa melalui kertas tersebut.

Berdasarkan pantauan, Rabu (2/10/19) malam, postingan surat di akun facebook Eka Thirta Maharani telah dibagikan 25 netizen dan dikomentari 27 netizen.

Postingan Akun Facebook Eka Thirta Maharani

Rata-rata komentar netizen mendoakan serta menyampaikan bela sungkawa serta memberikan suport kepada akun tersebut.

Seperti ditulis akun Anisa Sadidah,”Stiap perbuatan akan kmbali lagi ke diri masing2 ,nti akan ada balasannya ,mudah2an AGA husnul khotimah ,amiiin yarabbal’aalaamiin,” tulisnya.

Selain Akun Eka Thirta Maharani, surat tersebut juga di posting Mudi Hartono dengan caption “Ibunya AGA yang sampai saat ini terkadang suka pingsan masih bisa menyempatkan menulis surat buat anak yang paling disayangi (AGA) yang meninggal saat mengikuti Diksar unit kegiatan mahasiswa pecinta alam (UKMP) CAKRAWALA Fisip Sosiologi Unila. AGA mendapatkan kekerasan fisik saat mengikuti kegiatan menurut keterangan saksi saat diinterogasi anggota Polres Pesawaran dirumah saya. Kita simak apa isi hati dari seorang ibu……”

Postingan Akun Facebook Mudi Hartono

SURAT IBU UNTUK AGA,

AGA..
Ibu minta maaf karena dengan senang hati membantu Aga pergi ke tempat pembantaian, tak ada jurang 15 meter yang telah diakui sebagai tempatmu terjatuh, yang ada tangan-tangan setan yang mencabik-cabik tubuhmu, menyeretmu, memaksa kerikil dan batu untuk sama-sama membuat parutan di sekujur tubuhmu, namun luka-lukamu tak membuat mereka merasa ngilu.

AGA..
Mata mereka terbuka tapi mata hatinya tertutup, banyak yang mau bicara tetapi mereka dibungkam. Semua cari selamat. Mereka yang melihat tapi diam dengan bangga menjadi temannya.

AGA..
Allah tidak buta, tidak pula tidur, dia melihat semua, saat mereka merekayasa mengarang cerita penyebab kematianmu.

Ferdi, Sintia dan Bintang. Kalian cuma boneka karena kalian tidak punya hati, boneka tidak akan pernah menjadi seorang Ayah atau seorang Ibu..

AGA..
Tidurlah dengan tenang, tunggu hari peradilan, Insya Allah goresan luka dan titisan darahmu menghapus dosa-dosamu..

Di dunia, keluargamu berjuang mencari keadilan bagimu. Seandainya kami kalah tapi AGA pasti menang..

Sebelumnya diberitakan, Aga Trias Tahta meninggal saat mengikuti diksar UKM Pecinta Alam Cakrawala ini digelar di Desa Cikoak, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Minggu (29/9/2019).

Jenazah korban yang beralamat di Desa Wonodadi, Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu, Lampung sudah dimakamkan keluarga, Senin (30/9/2019). (Red)

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here