Aksi Damai Mahasiswa IAIS Lumajang, Menuntut Keamanan & Kenyamanan Masyarakat Lumajang

0
294

Prioritas,co.id,Lumajang-  Unras damai puluhan mahasiswa Institut AgamaI Syarifuddin Lumajang yang  tergabung dalam PMII, puluhan mahasiswa melakukan orasi di depan Kantor Pemkab Lumajang, para mahasiswa tersebut menggelar Unras menuntut pemasangan 1000 CCTV yang di kampanyekan oleh Bupati dan wakil bupati Lumajang, Rabu (25/09/2019).

Para mahasiswa melakukan aksi damai dan berbagai atribut yang mereka bawa, serta membentangkan berbagai poster dengan berbagai tulisan, puluhan mahasiswa juga menyampaikan dan meminta kepada pemerintah kabupaten Lumajang dengan 7 tuntutan yaitu:
1.Janji Bupati perkara pengadaan 1000 CCTV harus segera ditepati
2.Penjagaan yang lebih terkoordinir di berbagai desa rawan begal
3.Mengevaluasi setiap Kapolsek di berbagai daerah
4.Memberi fasilitas penerangan jalan di desa-desa yang rawan begal
5.Menjadikan pusat keramaian bagi daerah rawan begal
6.Penambahan pos-pos penjagaan di setiap desa yang rawan begal
7.Memberikan solusi inovatif dan cepat terkait tindakan kriminalisasi apapun Yang terjadi

Tuntutan tersebut di bacakan oleh korlap mahasiswa Institut Agama Islam Syarifuddin Candra Ayu Tara, mereka juga menyampaikan terkait kasus Salim kancil yang telah berjuang hingga meninggal dunia saat tragedi di Selok awar-awar pada tahun 2015 silam, mahasiswa awalnya menggelar aksi damai di depan Pemkab Lumajang, namun tidak lama setelah terjadi dialog dengan Bupati Lumajang Thoriqul Haq melalui Video call para mahasiswa diperkenankan masuk, karena Bupati saat itu tidak ada di tempat dan dalam perjalanan menuju bandara Juanda Surabaya, setelah mahasiswa masuk ke halaman Pemkab Lumajang, mereka lalu di temui oleh Wakil Bupati Ir.Indah Amperawati.

Wakil Bupati dalam penyampaiannya dan memberikan jawaban atas tuntutan mahasiswa,” yang berani menyampaikan aspirasinya adalah mahasiswa yang intelektual, Semua aspirasi dalam bentuk apa pun akan kami terima dan akan kami perhatikan, terkait peringatan tragedi Salim Kancil, kami pastikan tidak akan ada Salim kancil yang kedua, dan juga di desa Selok Awar-awar akan kita bangun pantai yang nantinya akan kita beri nama pantai Salim Kancil”,ujarnya.

Lebih lanjut Wakil Bupati menambahkan,”bahwa Saat ini kita sedang berduka, karena kabupaten Lumajang rawan terhadap kriminal pembegalan, kita sudah bertemu dengan Kapolres membicarakan terkait begal, dan Kapolres telah menghalalkan darah begal”,tambahnya.

Mahasiswa juga meminta kepada pemerintah kabupaten Lumajang, untuk memberikan penerangan dan pemasangan CCTV supaya bisa memantau apa yang terjadi di tempat-tempat rawan pembegalan, Wakil Bupati juga menyatakan bahwa saat ini sudah terpasang 97 CCTV, dan memang masih minim tapi akan dianggarkan lagi untuk pemasangan CCTV, karena Pemerintahan yang sekarang baru berjalan 1 tahun, dan masih ada 4 tahun kedepan, untuk pemasangan CCTV tidak bisa sembarang dan tidak boleh ada yang tahu. (And/Rhm)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here